Buku tentang "Operasi Madago Raya" diluncurkan

id operasi madago raya,konflik poso,buku konflik poso

Buku tentang "Operasi Madago Raya" diluncurkan

Suasana acara peluncuran buku "Poso, Di Balik Operasi Madago Raya" diluncurkan di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Selasa (24/10/2023). (ANTARA/Kristina Natalia)

Palu (ANTARA) -
Buku berjudul "Poso, Di Balik Operasi Madago Raya" yang penyusunannya diprakarsai oleh mantan Komandan Resor Militer 132/Tadulako Mayjen TNI Farid Makruf dan mantan Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Irjen Pol (Purn) Abdul Rakhman Baso diluncurkan di Kota Palu pada Selasa malam.

Mayjen TNI Farid Makruf menyampaikan bahwa buku itu menyajikan secara komprehensif strategi dan taktik pemburuan anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di wilayah Poso serta peta wilayah-wilayah rawan, pos sekat, dan kekuatan pasukan selama operasi pemburuan.

"Buku tersebut penting untuk dibaca sebagai referensi aparat keamanan, praktisi hukum, dan mereka yang terlibat dalam upaya pemberantasan terorisme," katanya.

Irjen Pol (Purn) Abdul Rakhman Baso mengatakan bahwa buku '"Poso, Di Balik Operasi Madago Raya" memaparkan fakta, data, dan analisis tentang kelahiran benih terorisme, wilayah yang mereka kuasai, dan kelompok penyokongnya sampai kelahiran MIT di Bumi Sintuwu Maroso Poso.

Menurut dia, buku yang menunjukkan bagaimana TNI dan Polri bersinergi untuk menjaga Poso itu juga bisa menjadi referensi bagi masyarakat umum, mahasiswa, dan akademisi.

Jafar G Bua, anggota tim penulis, menuturkan bahwa buku tersebut juga menampilkan banyak hal yang tidak diungkapkan kepada publik sepanjang pelaksanaan Operasi Tinombala dan Operasi Madago Raya di Poso pada tahun 2020 sampai 2022.

"Buku tersebut ditulis berdasarkan pengamatan langsung penulis atas jalannya operasi pemberantasan terorisme di Poso," katanya.

Menurut dia, buku setebal 208 halaman yang selesai ditulis dalam tempo dua tahun itu mencakup latar belakang konflik yang menghantui Poso selama sekitar 20 tahun lamanya.