Menkopolhukam sebut Dhaup Ageng Pakualaman harmonisasi tradisi yang indah
Yogyakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menyebut Dhaup Ageng atau pernikahan agung Pura Pakualaman, Yogyakarta, mencerminkan harmonisasi indah antara tradisi Jawa, Islam, dan hukum negara.
Hal itu disampaikan Mahfud MD usai menghadiri prosesi ijab qabul putra bungsu penguasa Puro Pakualaman KGPAA Paku Alam X, Bendara Pangeran Harya (BPH) Kusumo Kuntonugroho dengan Laily Annisa Kusumastuti di Masjid Pakualaman, Yogyakarta, Rabu.
"Ini tadi satu pernikahan yang mencampurkan tradisi yang sangat indah, hukum Islam, dicampur juga dengan hukum negara yang sangat harmonis," kata Mahfud MD.
Menurutnya, harmonisasi itu tercermin dalam prosesi ijab qabul yang menggunakan tradisi Jawa, disertai pembacaan khutbah nikah berbahasa Arab sesuai syariat Islam, diakhiri pencatatan dokumen nikah berdasar hukum negara.
Mahfud MD mengaku beruntung dan kagum karena mendapat kesempatan menyaksikan secara langsung prosesi pernikahan yang diwarnai dengan tradisi dan nuansa keagamaan yang sangat menyentuh.
"Saya beruntung bisa hadir di acara yang bernuansa tradisi adiluhung kita," katanya.
Dalam kesempatan itu Mahfud MD turut mendoakan BPH Kusumo Kuntonugroho dan Laily Annisa Kusumastuti yang telah sah menjadi sepasang suami-istri dapat hidup rukun dan tenteram.
"Mudah-mudahan mempelai berdua hidup dalam kehidupan rukun, tenteram, bahagia, dan penuh kasih sayang," kata Mahfud MD.
Kadipaten Pakualaman Yogyakarta menggelar upacara pernikahan BPH Kusumo Kuntonugroho, putra bungsu KGPAA Paku Alam X, yang mempersunting dr Laily Annisa Kusumastuti, putri dr Tri Prabowo.
Rangkaian acara Dhaup Ageng itu telah dimulai sejak 7 Januari dan berlangsung selama lima hari hingga 11 Januari 2024. Berbagai prosesi adat Jawa khas keraton Yogyakarta, mulai dari lamaran, majang dan pasang tarub, nyantri, siraman, tantingan, midodareni, akad nikah, resepsi, hingga pamitan digelar tahap demi tahap secara meriah.
Hal itu disampaikan Mahfud MD usai menghadiri prosesi ijab qabul putra bungsu penguasa Puro Pakualaman KGPAA Paku Alam X, Bendara Pangeran Harya (BPH) Kusumo Kuntonugroho dengan Laily Annisa Kusumastuti di Masjid Pakualaman, Yogyakarta, Rabu.
"Ini tadi satu pernikahan yang mencampurkan tradisi yang sangat indah, hukum Islam, dicampur juga dengan hukum negara yang sangat harmonis," kata Mahfud MD.
Menurutnya, harmonisasi itu tercermin dalam prosesi ijab qabul yang menggunakan tradisi Jawa, disertai pembacaan khutbah nikah berbahasa Arab sesuai syariat Islam, diakhiri pencatatan dokumen nikah berdasar hukum negara.
Mahfud MD mengaku beruntung dan kagum karena mendapat kesempatan menyaksikan secara langsung prosesi pernikahan yang diwarnai dengan tradisi dan nuansa keagamaan yang sangat menyentuh.
"Saya beruntung bisa hadir di acara yang bernuansa tradisi adiluhung kita," katanya.
Dalam kesempatan itu Mahfud MD turut mendoakan BPH Kusumo Kuntonugroho dan Laily Annisa Kusumastuti yang telah sah menjadi sepasang suami-istri dapat hidup rukun dan tenteram.
"Mudah-mudahan mempelai berdua hidup dalam kehidupan rukun, tenteram, bahagia, dan penuh kasih sayang," kata Mahfud MD.
Kadipaten Pakualaman Yogyakarta menggelar upacara pernikahan BPH Kusumo Kuntonugroho, putra bungsu KGPAA Paku Alam X, yang mempersunting dr Laily Annisa Kusumastuti, putri dr Tri Prabowo.
Rangkaian acara Dhaup Ageng itu telah dimulai sejak 7 Januari dan berlangsung selama lima hari hingga 11 Januari 2024. Berbagai prosesi adat Jawa khas keraton Yogyakarta, mulai dari lamaran, majang dan pasang tarub, nyantri, siraman, tantingan, midodareni, akad nikah, resepsi, hingga pamitan digelar tahap demi tahap secara meriah.