Perdokhi: Jamaah butuh waktu adaptasi lingkungan usai ibadah haji

id perdokhi,cuaca ekstrem,ibadah haji,jamaah haji

Perdokhi: Jamaah butuh waktu adaptasi lingkungan usai ibadah haji

Ketua Umum PP PERDOKHI Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie, Sp.K.F.R, MARS, AIFO-K. ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti/am.

Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (Perdokhi) mengatakan bahwa jamaah yang sudah pulang butuh waktu untuk beradaptasi kembali dengan lingkungan di Indonesia usai mengikuti rangkaian ibadah haji.

“Bagaimana kita menyesuaikan diri dengan aklimatisasi yang terjadi di dalam negeri. Dimana kelembabannya lebih tinggi, kemudian anginnya lebih kuat. Sementara di Arab Saudi kelembabannya rendah,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat Perdokhi DR. Dr. Syarief Hasan Lutfie, SpKFR, MARS, AIFO–K kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

Menanggapi perbedaan iklim di dua negara, Syarief menganjurkan pada jamaah untuk tidak banyak beraktivitas di luar ruangan dalam beberapa waktu terlebih dahulu, agar tubuh dapat menyesuaikan tubuh dengan suhu di dalam rumah.



Jamaah juga disarankan untuk tidak terlalu banyak bertemu dengan banyak orang agar tubuh tidak mengalami kecapaian dan proses adaptasi dengan lingkungan sekitar lebih maksimal.

“Untuk para jamaah yang baru tiba di tanah air, tentu jangan terlalu capek untuk menerima tamu. Bagaimanapun kondisi adaptasi dari tingkat kemampuan aliran jantung ke pembuluh darah pada saat di Saudi dengan aktivitas tinggi, kemudian di sini kita menerima tamu itu akan menambah lelah, jadi perlu adaptasi cuaca dan waktu,” kata Syarief.

Kalaupun para jamaah ingin mendapatkan sinar matahari dan merelaksasikan tubuh, ia menyarankan untuk melakukannya di halaman sekitar rumah, dan secara perlahan baru mengekspos tempat lainnya seperti masjid maupun mal.

Ia juga menyarankan agar jamaah memperbanyak waktu istirahat melalui menciptakan tidur yang berkualitas atau berolahraga dengan intensitas yang ringan seperti berjalan kaki, aerobik di dalam rumah, bersepeda statis atau berenang.

Adaptasi tubuh juga dapat dilakukan dengan mengembalikan kembali pola makan yang bergizi dengan makanan khas Indonesia yang bergizi. Misalnya mengonsumsi buah dan sayuran atau ikan yang kaya akan protein.

“Harus kurangi kecapaian, jangan sampai tidurnya tidak cukup, harus cukup istirahat dan istirahat dengan relaksasi. Badanya dengan aktivitas senam yang sudah diajarkan ataupun olah raga ringan,” kata dia.