Palu (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Sulawesi Tengah merekomendasikan 11 hasil riset unggulan daerah, kepada organisasi perangkat daerah (OPD).
“Hasil riset ini nantinya akan menjadi rekomendasi yang bisa ditindaklanjuti oleh OPD terkait,” kata Kepala Brida Faridah Lamarauna di Kota Palu, Sulteng, Selasa.
Inovasi riset unggulan itu yakni penggunaan black plastic untuk pengendalian keong schistosomiasis di Poso. Kajian teknologi nano pada pemangkasan dan pemupukan tanaman paprika. Hilirisasi nikel di IMIP Morowali. Penguatan ekonomi nelayan dengan energi terbarukan melalui LABRIDA (Lampu Bagan Perangkap Ikan dengan Sonar).
Selanjutnya, pengembangan pakan ruminansia lokal berbasis kelor mineral blok (KMB), budi daya kelapa genjah varietas rajamelalui, peningkatan kualitas benih untuk mendukung produksi bawang lokal Palu.
Kemudian deskripsi dan pemetaan situs megalitikum di Poso. penelitian jejak manusia purba di Goa Ganda-Ganda, Morowali Utara, sejarah penyebaran Islam oleh Imam Sya’ban di Banggai Kepulauan, dan riset penyebaran Islam oleh Datokarama.
"Hasil riset ini merupakan rangkuman dari penelitian yang dilakukan Pemprov Sulteng selama periode 2022-2024," ujarnya.
Selain memaparkan riset, Brida Sulteng juga menginisiasi inovasi dengan program “Brida Tepat Guna,” yang bertujuan mendorong pemanfaatan teknologi tepat guna.
Sejak 2023, BRIDA memberikan penghargaan kepada inovator di berbagai kategori, mulai dari pemerintah daerah terinovatif hingga masyarakat terinovatif.
Kemudian, Brida menggelar Brida Innovation Week (BIW) 2024, yang meliputi lomba inovasi teknologi tepat guna (TTG) berbasis otomasi.
Faridah mengungkapkan bahwa saat ini lomba tersebut sudah memasuki tahapan seleksi administratif, dan penilaian inovasi akan dilanjutkan pada 26-27 Oktober 2024.
“Akan dipilih 10 inovasi TTG terbaik untuk dipamerkan dalam BIW 2024 serta disosialisasikan melalui program ‘Edukasi Inovasi Kepada Pelajar,” katanya.