Buol (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buol, Sulawesi Tengah, mengajak dan mengedukasi masyarakat agar senantiasa gemar makan sayur dan buah untuk menekan angka stunting di daerah itu.
Masyarakat diajak untuk gemar makan sayur dan buah
Sekretaris Daerah Kabupaten Buol Dadang di Leok II, Jumat, mengemukakan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang konsumsi pangan bergizi khususnya untuk anak-anak.
"Gerakan makan sayur dan buah merupakan langkah penting untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya konsumsi sayur dan buah, yang tidak hanya mendukung pola makan sehat, tetapi juga berperan dalam menekan angka stunting," kata Dadang.
Ia mengatakan tujuan dari gerakan makan sayur dan buah ini untuk meningkatkan kepedulian masyarakat guna mengkonsumsi makanan bergizi sehingga dapat menekan angka stunting di Kabupaten Buol.
"Tentunya dengan pola makan yang lebih sehat dan bergizi dapat menciptakan generasi sehat dan produktif sebagai bagian dari upaya Indonesia menuju cita-cita Indonesia Emas 2045," ucapnya.
Ia menuturkan bahwa sekitar 90 persen penduduk di Indonesia masih kurang mengkonsumsi sayur dan buah dalam kehidupan sehari-hari.
"Untuk di Buol meskipun konsumsi ikan terbilang cukup tinggi, akses terhadap buah lokal masih terbatas," sebutnya.
Dadang berharap dengan gerakan makan sayur dan buah di Kabupaten Buol itu dapat mendorong masyarakat untuk beralih ke pola makan yang lebih beragam, dengan memperkenalkan lebih banyak jenis sayur dan buah lokal yang bergizi.
"Harapannya ke depan Kabupaten Buol dapat menjadi contoh dalam penerapan pola makan sehat, serta mengoptimalkan pemanfaatan bahan pangan lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Ia menjelaskan gerakan tersebut dapat terus dilanjutkan dan menjadi salah satu program prioritas yang melibatkan berbagai instansi terkait, termasuk Dinas Kesehatan dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) setempat.
"Sinergi antar instansi sangat penting untuk memastikan keberhasilan program ini, agar dampaknya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama dalam meningkatkan kualitas gizi dan menurunkan angka stunting," tuturnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Buol, prevalensi stunting pada 2022 sebesar 32,7 persen naik 4,1 persen dibandingkan dengan pada 2021 sebesar 28,6 persen.
Stunting di Buol pada 2023 mengalami penurunan dari tahun 2022 sebesar 32,7 persen menjadi 30,0 persen.
Prevalensi stunting Sulawesi Tengah setiap tahun terus mengalami penurunan. Hingga 2023 mencapai 27,2 persen dari tahun 2022 sebesar 28,2 persen.*