Sigi, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mengingatkan semua organisasi perangkat daerah (OPD) khususnya Dinas Kesehatan setempat untuk meningkatkan layanan kesehatan yang primer kepada masyarakat dan anak-anak di daerah itu.
Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta di Bora, Minggu, mengatakan salah satu programnya adalah Posyandu prima guna memberikan pelayanan kesehatan secara optimal untuk warga.
"Tentunya penting sinergi semua pihak dalam mengoptimalkan pemantauan status gizi balita di Sigi sehingga diperlukan kerjasama dalam menjamin ketersediaan data yang akurat guna mendukung program tersebut," kata Irwan Lapatta.
Ia mengemukakan pentingnya menyatukan pemahaman antara instansi terkait agar pelaksanaan program itu berjalan lebih terarah.
"Harus ada upaya mencari solusi untuk permasalahan yang ada dengan mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP), baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang sehingga terintegrasinya sektor-sektor terkait dalam meningkatkan kualitas kesehatan di tingkat desa," ucapnya.
Ia menuturkan perangkat daerah lainnya seperti Dinkes setempat bisa memberikan masukan yang membangun dalam peningkatan kualitas kesehatan warga di Kabupaten Sigi.
"Harapannya kedepan posyandu prima ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak di daerah tersebut," ujarnya.
Menurutnya dengan adanya posyandu prima menjadi langkah strategis dalam mencegah terjadinya kasus stunting di daerah tersebut.
"Untuk mencapai target percepatan penurunan stunting sudah diatur dan ditetapkan sasaran dan strateginya, melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021," sebutnya.
Irwan menyebutkan kasus stunting adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di Sigi pada masa mendatang.
"Ada tiga kebijakan pemerintah daerah untuk menurunkan stunting seperti pendekatan intervensi gizi, pendekatan multisektor dan multipihak serta pendekatan berbasis keluarga berisiko stunting," ujarnya.
Pemerintah daerah hingga saat ini terus berkomitmen untuk mendukung upaya percepatan penurunan stunting.
"Harapannya kepada semua pihak terkait untuk dapat meningkatkan pengembangan kader secara terkoordinasi dan terintegrasi," tuturnya.
Berdasarkan data Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sigi, angka stunting di wilayah itu sejak tahun 2021 sampai 2023 berhasil turun mencapai 26,4 persen.
Kasus stunting di Sigi, pada 2021 mencapai 40,7 persen dengan urutan ke 13 di Provinsi Sulawesi Tengah.
Selanjutnya, pada tahun 2022 angka stunting turun dari 40,7 persen menjadi 36,8 persen dan tahun 2023 turun sebanyak 10,4 persen menjadi 26,4 persen.