11 rumah warga rusak akibat angin kencang di Donggala

id BPBD Sulteng ,Angin kencang ,Bencana hidrometeorologi ,Kabupaten Donggala ,Rumah warga rusak

11 rumah warga rusak akibat angin kencang di Donggala

Rumah warga rusak berat akibat angin kencang di Kabupaten Donggala, Minggu (22/12/2024). (ANTARA/HO-BPBD Sulteng)

Kota Palu, Sulteng (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat sedikitnya 11 unit rumah warga mengalami kerusakan akibat angin kencang yang melanda dua kecamatan di Kabupaten Donggala, Minggu.

"Peristiwa angin kencang terjadi di Kecamatan Banawa Selatan dan Banawa Tengah pada Minggu, pukul 05:00 WITA," kata kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng Andi Sembiring di Kota Palu, Minggu.

Ia mengatakan angin kencang melanda Desa Lembasada dan Tosale di Kecamatan Banawa Selatan, dan Desa Banawa serta Salumboda di Kecamatan Banawa Tengah.

Andy menuturkan angin kencang yang disertai hujan tersebut merusak sejumlah rumah warga. Berdasarkan asesmen sementara, kata dia, dua unit rumah rusak di Desa Lembasada dan satu unit rumah di Desa Tosale, serta tiga kepala keluarga (KK) terdampak akibat peristiwa ini.

Sementara itu di Kecamatan Banawa Tengah, dua rumah warga rusak berat dan tiga rumah rusak ringan di Desa Salumboda. Selain itu, tiga rumah warga rusak berat di Desa Towale, dan delapan kepala keluarga (KK) terdampak.

"Empat keluarga sementara mengungsi ke tempat yang lebih aman dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini," katanya.

Meski demikian, lanjutnya, situasi masih berangin kencang di wilayah Kecamatan Banawa Tengah. Adapun kebutuhan mendesak masih dalam proses pendataan.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Donggala saat ini masih berkoordinasi dengan aparat desa setempat dan melakukan asesmen serta membantu warga.

Dalam mengantisipasi bencana di daerah, khususnya bencana hidrometeorologi, pihaknya memaksimalkan ketersediaan pos peralatan.

Ia menyebut pos peralatan diperuntukkan sebagai tempat penyiapan peralatan dan logistik untuk mengantisipasi bencana. Selain itu, juga untuk memperpendek jarak distribusi peralatan penanggulangan bencana.