Palu (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Anwar Hafid meminta kepada seluruh jajaran pemerintah daerah, Satgas Elpiji, dan aparat keamanan untuk mengawal distribusian elpiji subsidi 3 kilogram agar harganya tetap stabil menjelang Lebaran 1446 Hijriah.
"Kami akan menindak tegas para pengecer yang menaikkan harga elpiji subsidi di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Sementara bagi pangkalan yang nakal cabut saja izinnya," kata Anwar Hafid di Palu, Kamis.
Ia menyampaikan hal itu saat memantau sidak pasar di Kabupaten Poso secara online.
Adapun wilayah sidak yang didatangi langsung rombongan pemerintah provinsi dan Pemda Poso, antara lain pengecer dan pangkalan di Kelurahan Lombogia Poso, Kelurahan Ranononcu, Kecamatan Poso Kota Selatan dan Kecamatan Lage.
Pada kesempatan itu, Gubernur Sulteng menginstruksikan jajarannya untuk menelusuri rantai distribusi elpiji hingga ke akar permasalahan karena ditemukan harga jual elpiji jauh di atas HET yang mencapai Rp40-60 ribu per tabung.
"Kalau sudah sampai Rp40 ribu atau Rp60 ribu, per tabung tiga kilogram itu sudah tidak wajar. Itu sudah membebani masyarakat. Langsung ditutup saja,” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa salah satu kemungkinan alasan terjadinya kelangkaan elpiji sebagai penyebab naiknya harga.
Oleh karena itu, ia meminta Pertamina memastikan distribusi elpiji 3 kilogram tetap lancar agar tidak terjadi permainan harga di lapangan.
Ia menegaskan bahwa pemerintah telah memberikan subsidi besar untuk elpiji 3 kilogram demi meringankan beban masyarakat.
Namun, kata dia, jika ada oknum yang menyalahgunakan subsidi ini demi keuntungan pribadi, tindakan tegas akan diambil, termasuk kemungkinan pemeriksaan oleh aparat hukum.
Anwar juga mengingatkan agar setiap pangkalan membuat fakta integritas yang memastikan mereka menjual elpiji sesuai dengan ketentuan.
Ia meminta seluruh jajaran Pemda Poso, Satgas Elpiji, dan aparat keamanan untuk mengawal dan mengawasi distribusi elpiji agar tetap stabil.