Sulteng percepat penyalaan listrik di daerah terpencil

id Pemprov Sulteng ,Gubernur Sulteng ,Percepatan listrik ,Sulawesi Tengah

Sulteng percepat penyalaan listrik di daerah terpencil

Gubernur Sulteng Anwar Hafid melakukan pertemuan dengan General Manager PLN Suluttenggo Basuki Atmoko untuk koordinasi percepatan penyalahan listrik di wilayah terpencil. ANTARA/HO-Pemprov Sulteng

Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengupayakan untuk mempercepat penyalaan listrik di desa-desa terpencil sebagai bagian dari komitmen pemerataan energi nasional.

Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid dalam keterangannya di Palu, Rabu, menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen penuh mendukung percepatan elektrifikasi hingga ke pelosok.

“Alhamdulillah, sebagian besar wilayah sudah bebas dari gelap. Wilayah seperti Kabupaten Morowali progresnya sudah 90 persen. Insyaallah, bulan September ini bisa menyala, kalau tidak ada hambatan,” katanya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya aktif meninjau langsung pembangunan infrastruktur listrik di lapangan. Selain itu sinergi bersama dengan PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo (Suluttenggo) juga terus dilakukan untuk mempercepat penyaluran listrik di daerah pelosok.

Pemprov Sulteng, kata dia, juga tengah menyiapkan anggaran untuk membantu sambungan listrik dan meteran gratis bagi masyarakat tidak mampu.

“Saya turun langsung, cek tower-towernya. Kalau ada yang menghambat, langsung saya selesaikan. Kita tidak boleh main-main soal pelayanan dasar seperti listrik,” ujarnya.

Ia mengatakan penyaluran listrik ke wilayah terpencil seperti Morowali, dan daerah kepulauan lainnya menjadi bagian dari Program Berani Menyala, yang merupakan program prioritas Pemprov Sulteng dalam mewujudkan keadilan infrastruktur untuk seluruh rakyat Sulawesi Tengah.

Sementara itu, General Manager PLN Suluttenggo Basuki Atmoko mengatakan bahwa secara teknis, sistem kelistrikan sudah siap menyalurkan daya ke sejumlah desa yang sebelumnya belum terjangkau listrik.

“Sebagian besar infrastruktur sudah terkoneksi dengan sistem, daya listrik sudah tersedia. Tinggal menunggu penyalaan resmi, termasuk di wilayah seperti Palu 3 dan desa-desa di Morowali Utara,” ujarnya.

Basuki juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan akses energi yang berkeadilan. Dengan sinergi, pihaknya optimis tidak ada lagi wilayah di Sulawesi Tengah yang tertinggal dari segi kelistrikan.

Menurut dia, pihaknya juga memiliki program “Light Up The Dream”, yang merupakan inisiatif pegawai PLN yang menyisihkan sebagian gaji untuk membantu masyarakat kurang mampu mendapatkan sambungan listrik.

“Program ini menunjukkan bahwa kepedulian tidak hanya datang dari institusi, tapi juga dari individu pegawai PLN yang ingin meringankan beban masyarakat,” katanya.

Sementara itu, tercatat masih ada 69 desa di Sulawesi Tengah yang belum teraliri listrik secara penuh. Menurut dia, sebagian besar sudah masuk dalam daftar prioritas penyalaan, dengan lebih dari 250 pelanggan terdaftar, dan lebih dari 100 di antaranya telah menyelesaikan pembayaran.

Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.