Sigi, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Sulawesi Tengah mengajak masyarakat dan akademisi berperan aktif memberikan masukan dalam penyusunan kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sigi 2025–2030.
Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi mengatakan pentingnya keterlibatan akademisi pada konsultasi publik KLHS sebagai langkah awal guna memastikan aspek keberlanjutan dan lingkungan hidup menjadi bagian integral dari perencanaan pembangunan jangka menengah di Kabupaten Sigi.
"Memang dalam penyusunan ini harus melibatkan dan kolaborasi lintas sektor sehingga penyusunan KLHS RPMJD Kabupaten Sigi dapat segera rampung dengan tetap menjaga lingkungan," kata Samuel saat menggelar konsultasi publik KLHS di Kantor Bupati Sigi, Desa Bora, Senin.
Ia menuturkan pemerintah daerah diberikan batas waktu untuk segera menyerahkan dokumen KLHS ke Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah pada 4 Juni mendatang.
"Ke depan untuk konsultasi publik selanjutnya agar bisa fokus memperkuat partisipasi lokal dan menyerap aspirasi masyarakat secara langsung," ucapnya.
Salah satu visi dalam rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) bahwa pentingnya prinsip keberlanjutan yang harus menjadi komitmen pemerintah daerah dari waktu ke waktu.
"Harapannya sungai-sungai di Kabupaten Sigi tetap mengalir bersih dan lestari sebagai simbol kehidupan yang terus berkelanjutan," sebutnya.
Ia mengemukakan untuk isu lingkungan bahwa pemerintah daerah tetap tegas tidak mengizinkan adanya pertambangan jenis apapun di wilayah tersebut.
"Kabupaten Sigi tidak mengizinkan aktivitas pertambangan yang dapat merusak ekosistem dan mengancam keberlangsungan hidup masyarakat di daerah itu," katanya.
Menurut dia, saat ini untuk status kawasan hutan di wilayah Ngatabaru Kecamatan Sigi Biromaru telah berubah dari Taman Hutan Raya (Tahura) menjadi hak pengelolaan lahan (HPL).
"Tentunya yang menjadi perhatian kami adalah dalam rekomendasi kebijakan kepala daerah, khususnya dalam hal perizinan pertambangan," ujarnya.
Samuel berharap penyusunan ini dapat menjadi dokumen perencanaan yang inklusif dan berwawasan lingkungan, serta sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Sigi.
