Tiga warga Toli-Toli jadi korban ledakan bom ikan

id Polda Sulteng ,Ledakan bom ikan,Sulawesi Tengah ,Bom ikan rakitan

Tiga warga Toli-Toli jadi korban ledakan bom ikan

Kabidhumas Polda Sulteng Kombes Pol. Djoko Wienartono. (ANTARA/HO-Humas Polda Sulteng)

Palu (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) menyebut tiga orang warga Desa Ogilili, Kabupaten Toli-Toli menjadi korban dalam peristiwa ledakan bom ikan rakitan.

Kabidhumas Polda Sulteng Kombes Pol. Djoko Wienartono di Palu, Rabu, mengemukakan bom ikan itu meledak saat korban sedang merakit bahan peledak tersebut .

"Ada tiga orang yang menjadi luka akibat ledakan bom ikan tersebut dan dua korban masih dirawat di Rumah Sakit Mukopido Toli-Toli dan satu dirawat di Rumah Sakit Jubaida Bantilan Kecamatan Dondo,” katanya.

Ia menjelaskan ketiga korban yang berinisial J (34), F (5) anak dari J dan R (64) mengalami luka cukup serius. Bahkan J (perakit bom ikan) mengalami pergelangan tangan kanannya putus.

Djoko menyebut F (5) turut menjadi korban karena posisinya saat itu sedang tidur di ruang tamu, yang berada tidak jauh dari J yang sedang merakit bom ikan.

Sementara korban R (64) baru saja masuk dan menegur J tentang tindakannya membuat bom ikan tersebut dilarang pemerintah, namun tidak lama kemudian terjadi ledakan.

"J sempat membuat tiga botol bom ikan, saat merakit bom ikan di dalam botol saus tomat, diduga adanya gesekan serbuk korek api sehingga menimbulkan percikan api dan memicu terjadinya ledakan,” ujarnya.

Ia mengatakan pihak Kepolisian dari Polsek Dondo Polres Toli-Toli dibantu dari Subden Gegana Kompi Brimob Toli-Toli segera mengamankan lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Ia mengatakan dengan adanya kejadian ini, kepolisian tidak henti-hentinya mengingatkan kepada masyarakat khususnya para nelayan bahwa penangkapan ikan menggunakan bom ikan tidak dibenarkan.

"Karena melanggar Undang-undang dan cara membuatnya juga membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Kepolisian akan melakukan tindakan tegas bila ditemukan di lapangan," katanya.

Pewarta :
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.