Pemprov Sulteng perkuat peran TPID jaga stabilitas harga beras

id Pemprov Sulteng ,TPID Sulteng ,Pengecekan pasar,Sulawesi Tengah

Pemprov Sulteng perkuat peran TPID jaga stabilitas harga beras

Tim TPID Sulteng melakukan pengecekan lansung untuk memastikan ketersediaan stok beras di Kabupaten Parigi Moutong. ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulteng

Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) memperkuat peran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk menjaga stabilitas harga dan menjamin ketersediaan stok komoditas beras di daerah ini.

"Bapak Gubernur Sulteng telah menginstruksikan TPID untuk mengambil langkah strategis guna menstabilkan harga dan menjamin pasokan beras di pasaran," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Sulteng, Rudi Dewanto dalam keterangannya di Palu, Sabtu.

Oleh karena itu, kata dia, TPID Sulteng bersama instansi terkait melakukan pengecekan langsung di pasar tradisional, seperti di wilayah Kota Palu dan juga Kabupaten Parigi Moutong yang dilaporkan mengalami kenaikan harga komoditas beras.

Tim TPID melakukan pengecekan di Pasar Tradisional Masomba, dan Pasar Inpres Manonda di Kota Palu, serta dua pasar tradisional utama di Kabupaten Parigi Moutong, yakni Pasar Sentral Tagonu Parigi dan Pasar Tolai.

Berdasarkan hasil pengecekan tersebut, harga beras medium masih berada pada kisaran harga eceran tertinggi (HET) Rp12.500 per kilogram, dan jenis beras lainnya juga tersedia dengan harga Rp16 ribu per kilogram.

Rudy menjelaskan bahwa tingginya arus keluar beras dari Parigi Moutong ke daerah lain, seperti Provinsi Gorontalo dan Manado menjadi salah satu pemicu kenaikan harga beras di Kabupaten Parigi Moutong.

"Faktor letak geografis yang strategis serta kerja sama dagang antarpelaku usaha menyebabkan petani lebih memilih menjual beras ke luar provinsi karena tawaran harga yang lebih tinggi," ujarnya.

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya intervensi pemerintah daerah dan Perum Bulog, termasuk usulan agar petani menyisihkan minimal 20 persen hasil panennya untuk dikelola Bulog Sulawesi Tengah.

Ia mengatakan langkah ini sejalan dengan kesepakatan bersama yang telah dibentuk pada awal tahun 2025 antara Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Perum BULOG, pelaku usaha penggilingan padi, dan Kodam XIII/Merdeka.

Sementara itu, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sulawesi Tengah Elis Nurhayati memastikan bahwa cadangan beras pemerintah cukup untuk memenuhi kebutuhan, dengan terdapat stok sebanyak 10.653 ton yang tersebar di tiga gudang di wilayah Parigi Moutong.

Selain itu, BULOG mendapat penugasan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menyalurkan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 13.056 ton sepanjang Juli hingga Desember 2025.

"Beras SPHP dijual seharga Rp11 ribu per kilo dari gudang dan disalurkan dalam kemasan lima kilogram melalui saluran resmi, seperti koperasi desa, pasar rakyat, outlet pangan pemerintah, serta Gerakan Pangan Murah (GPM)," ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa penyaluran Bantuan Pangan Beras untuk alokasi Juni dan Juli 2025 juga mulai berjalan dengan volume 4.483 ton kepada 224.148 penerima manfaat di wilayah Sulawesi Tengah.

Pewarta :
Editor : Andriy Karantiti
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.