Palu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banggai melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja lokal melalui Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK).
Kepala Disnakertrans Banggai Ernaini Mustatim dalam keterangannya di Palu, Sulawesi Tengah, Senin, mengatakan pelatihan berbasis kompetensi menjadi salah satu wujud nyata komitmen Pemkab Banggai dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya generasi muda.
"Melalui program pelatihan ini, kami berharap para peserta dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, serta etos kerja yang kuat, sehingga nantinya mampu menjadi tenaga kerja profesional maupun wirausaha mandiri yang sukses," katanya.
Ia menjelaskan program PBK rutin dilaksanakan Disnakertrans Banggai menjadi langkah strategis pemerintah dalam menekan angka pengangguran dan menciptakan sumber daya manusia yang produktif.
Adapun jenis pelatihan tersebut, yakni Plate Welder Smaw 3G (pengelasan dasar) yang merupakan hasil kerja sama dengan PT Panca Amara Utama (PAU) yang diikuti 20 peserta dari Kecamatan Batui, Kintom, dan Nambo.
Pelatihan kejuruan itu berfokus pada penguasaan teknik dasar pengelasan yang dibutuhkan dalam industri konstruksi dan permesinan.
Kemudian, servis Sepeda Motor Injeksi (perbengkelan) yang diikuti 16 peserta dari Kecamatan Luwuk Utara yang bersumber dari APBD 2025.
Ia mengatakan pelatihan tersebut dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan memperbaiki sepeda motor injeksi, sejalan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan layanan bengkel modern.
Menurut dia, pelatihan tidak hanya memberi bekal teknis, tetapi juga membuka peluang besar bagi peserta untuk berkarir, berwirausaha, serta berkontribusi dalam pembangunan daerah.
"Kolaborasi pemerintah daerah, lembaga pelatihan, dan dunia industri juga diharapkan mampu menghasilkan tenaga kerja terampil yang siap diserap pasar kerja maupun membuka usaha mandiri," ujar dia.
Ia juga mengatakan pelatihan berbasis kompetensi adalah kesempatan emas yang tidak semua orang dapatkan. Oleh karena itu, ia meminta peserta dapat memanfaatkan pelatihan sebaik-baiknya.
