Towuti, Sultra (ANTARA) - PT Vale Indonesia Tbk terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga keberlanjutan lingkungan melalui program pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular.
Perusahaan tambang nikel terintegrasi yang telah beroperasi di Sulawesi sejak 1968 ini menargetkan pencapaian ambisius, yakni Zero Waste to Landfill pada tahun 2050.
Dalam upaya tersebut, PT Vale mengoperasikan fasilitas segregation plant dengan kapasitas 12 hingga 15 ton sampah per hari.
Dengan kapasitas ini, perusahaan mampu mengelola lebih dari 4.000 ton sampah setiap tahunnya agar tidak berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
Selain itu, PT Vale juga mendonasikan lebih dari 4 ton sampah terpilah setiap tahun kepada komunitas bank sampah. Langkah ini tidak hanya membantu pengurangan sampah, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat sekitar.
“Pengelolaan sampah ini kami jalankan dengan prinsip Reduce, Reuse, Recycle (3R). Kami juga memanfaatkan berbagai teknologi seperti BIONI, BSF (magot), hingga komposter, agar limbah dapat memiliki nilai guna baru,” jelas Muh Firdaus Muttaqi SR MGR, OPS ENVI & RECLAMATION Segregation Area.
Investasi yang digelontorkan PT Vale dalam pengelolaan sampah mencapai lebih dari Rp700 juta per tahun. Nilai ini menjadi bukti nyata keseriusan perusahaan dalam mendukung agenda keberlanjutan lingkungan dan sosial, sesuai dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Dengan langkah nyata tersebut, PT Vale Indonesia Tbk bukan hanya fokus pada kegiatan operasional tambang, tetapi juga berkomitmen membangun masa depan lebih baik bersama masyarakat dan lingkungan.
"Komitmennya membangun depan lebih baik bersama masyarakat dan lingkungan," terangnya.
