Kota Palu (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah siap membuka Program Studi (Prodi) Doktor (S3) Studi Islam untuk menjawab kebutuhan masyarakat, sekaligus menjadi pusat kajian Islam unggulan di Asia Tenggara.
"Langkah ini salah satu upaya pengembangan perguruan tinggi menuju universitas unggul," kata Rektor UIN Datokarama Palu Prof Lukman Thahir di Kota Palu, Sabtu.
Ia menjelaskan kesiapan UIN Datokarama membuka prodi tersebut ditandai dengan pelaksanaan asesmen lapangan (AL) berlangsung di kampus tersebut.
Pembukaan Prodi S3 Studi Islam merupakan jawaban atas kebutuhan masyarakat dan dunia akademik, serta para ahli yang mampu melakukan kajian mendalam dan kritis terhadap isu-isu keislaman kontemporer, dengan pendekatan interdisipliner.
"Kami mengapresiasi dan berterima kasih sebesar-besarnya kepada para tim evaluator yang bersedia hadir melakukan evaluasi terhadap kesiapan kami memperkaya ilmu pengetahuan di kampus," ujarnya.
Tim evaluator memiliki hubungan yang baik dengan UIN Datokarama, banyak memberikan saran dan masukan kepada pihaknya dalam kerangka percepatan pengembangan mutu, khususnya akreditasi program studi dan perguruan tinggi.
"Dalam konteks itu, kami memohon saran dan dukungan dari tim evaluator supaya pengembangan kelembagaan dan upaya meningkatkan mutu kelembagaan dapat memberikan cahaya yang besar kepada masyarakat," tutur Lukman.
Sementara itu Prof Tulus Suriyanto, salah satu evaluator asesmen lapangan mengemukakan, kehadiran tim hanya untuk memastikan kelayakan UIN Datokarama membuka Prodi S3 Studi Islam.
Adapun syarat yang harus dipenuhi perguruan tinggi meliputi legalitas dan administrasi berupa akta pendirian, izin perguruan tinggi, rekomendasi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) dan senat.
Lalu syarat akademik dan kelembagaan yakni kurikulum yang sesuai, kualifikasi dosen minimal lima orang dengan kualifikasi S3 dan linier, serta penyiapan tenaga kependidikan dan pustakawan.
"Pemenuhan persyaratan minimum akreditasi harus sesuai standar nasional pendidikan tinggi," ucapnya.
