Sigi (ANTARA) - Inspektur pada Inspektorat Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), Andi Wulur menyatakan masih rendahnya pemahaman desa terkait tata kelola keuangan Dana Desa yang transparan dan akuntabel.
"Dalam proses pengelolaan keuangan desa dari hasil temuan inspektorat, kami mendapatkan masih banyak desa yang belum paham bagaimana melakukan pengelolaan Dana Desa," kata Wulur saat ditemui awak media di Desa Baliase Sigi, Senin.
Ia mengemukakan proses pengelolaan Dana Desa masih menjadi tantangan bagi banyak desa di Kabupaten Sigi.
Menurut dia, pentingnya penguatan kapasitas dan pemahaman terhadap seluruh kades dan perangkat desa lainnya.
"Tentunya upaya pembinaan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas tata kelola keuangan di tingkat desa," ucapnya.
Wulur berharap melalui penguatan tersebut seluruh desa di Kabupaten Sigi bisa terhindar dari masalah hukum.
"Ke depan saya tidak ingin lagi ada desa di Sigi yang kepala desa atau pun perangkat desanya terjerat kasus hukum serta berurusan dengan aparat penegak hukum," sebutnya.
Ia menyebutkan Inspektorat Sigi segera melakukan evaluasi terhadap Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Kepala Desa sebelum dilanjutkan ke tahap audit kepatuhan pengelolaan keuangan Dana Desa.
"Ada beberapa desa-desa di wilayah Marawola, Marawola Barat, dan Kinovaro, dari hasil review Inspektorat sangat banyak temuan kami dapatkan untuk bisa segera diperbaiki," kata dia.
Diketahui selama tahun 2025 terdapat tiga kepala desa di Kabupaten Sigi terjerat kasus hukum, yakni Kades Soulowe, Kades Rarampadende, dan Pj Kades Tanah Harapan.
