Gubernur Malu Karena Eradikasi Schistosomiasis Belum Tuntas

id longki, gubernur

Gubernur Malu Karena Eradikasi Schistosomiasis Belum Tuntas

Drs. Longki Djanggola, MSi (humas)

Gara-gara pemberantasan penyakit schisto ini belum tuntas, saya sering di-warning ibu Menteri Kesehatan.
Palu,  (antaranews.com) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengaku malu bertemu Menteri Kesehatan karena upaya pemberatasan (eradikasi) penyakit schistosomiasis alias demam keong di daerahnya belum juga tuntas hingga saat ini.

"Gara-gara pemberantasan penyakit schisto ini belum tuntas, saya sering di-warning ibu Menteri Kesehatan. Masak gubernurnya orang kesehatan tetapi eradikasi penyakit schistonya belum beres-beres juga," ujar Gubernur Longki saat membuka rapat koordinasi eradikasi schistosomiasis di Palu, Senin.

Rakor ini diikuti Kepala Bappeda Sulteng Patta Tope, Bupati Sigi Irwan Lapata, Wabub Poso Samsuri serta kepala dinas terkait dari dua kabupaten yang menjadi lokus perkembangbiakan penyakit yang disebarkan keong schisto itu.

Rakor ini akan menyusun program eradikasi schistosomiasis periode 2018-2023 sebagai tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo dalam rakor khusus pembangunan Sulteng di Istana Negara beberapa waktu lalu.

"Sekarang saya meminta semua pemangku kepentingan dalam pemberantasan dan pengendalian penyakit demam keong ini agar serius untuk melaksanakan tugasnya," kata Longki tegas.

Ia juga meminta agar rakor ini menetapkan pembagian tugas yang jelas dan tegas di antara ketiga daerah, mana tugas dan tanggung jawab pemerintah provinsi dan yang mana tugas dan kewajiban pemkab Sigi dan Poso, karena vokus lokasi penyakit schisto sudah di deteksi.

Tujuannya, katanya, agar ketiga daerah tidak saling mengharapkan. Nanti upaya yang dilakukan masing-masing diuji keberhasilannya, dan kalau Pemkab Poso dan Sigi berhasil, maka akan diberikan penghargaan.

"Kalau ini berhasil, saya tidak akan malu lagi ketemu Menteri Kesehatan ibu Nila F. Moeloek yang merupakan senior saya di Kementerian Kesehatan dan juga di Universitas Indonesia," ujar Longki lagi.

Dalam upaya memberantas penyakit demam keong yang hanya ada di Sulteng ini, beberapa dokter baik dari Sigi dan Poso sudah melakukan studi banding ke Tiongkok.

Alasannya, beberapa puluh tahun lalu China merupakan negara yang paling banyak prevalensi pengidap penyakit schistosomiasis tapi sekarang negara Tirai Bambu itu sudah bebas dari penyakit ini.

"Saya mengharapkan agar hasil studi banding itu dapat diterapkan dengan baik Sigi dan Poso," ujanya.

Pada rakor tersebut Gubernur, Bupti Sigi dan Wabub Poso menandatangani nota kesepahaman untuk pemberantasan schistosomiasis.

Schistosomiasis adalah sebuah penyakit yang terjadi karena adanya infeksi parasit oleh cacing trematoda atau cacing darah genus schistosoma dan masih ditemukan berkembang di daerah berawa di Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi serta Dataran Napu, Kabupaten Poso. (skd)