Sulteng targetkan produksi jagung capai 464.244 Ton
Pada 2018, Pemprov Sulteng berharap produktivitas jagung bisa meningkat paling tidak menjadi 46,87 kuintal per hektare.
Palu, 31/1 (Antara) - Pemerintah Sulawesi Tengah pada 2018 ini menargetkan produksi komoditi pangan, khususnya jagung ditetapkan sebanyak 464.244 ton.
Sekretaris Sekretariat Upsus Pajale (Padi, Jagung, Kedelai) Dinas Pertanian dan Tanaman Hortikultura Sulteng, Amade, di Palu, Rabu, mengharapkan capaian sasaranĀ produksi sebanyak itu diperoleh dari luas areal tanam 104.000 hektare.
Ia mengatakan bahwa luas lahan panen jagung di Sulteng 99.048 hektare tersebar di seluruh kabupaten dan kota di provinsi itu.
Pihaknya akan terus berupaya meningkatkan produktivitas komoditi pangan tersebut sesuai dengan program Kementerian Pertanian.
Pada 2018, Pemprov Sulteng berharap produktivitas jagung bisa meningkat paling tidak menjadi 46,87 kuintal per hektare.
Dari 13 kabupaten dan kota di Sulteng, tercatat bahwa areal lahan pengembangan dan produksi jagung tertinggi berada di Kabupaten Sigi, disusul Kabupaten Tojo Unauna dan Kabupaten Buol.
Dia menambahkan berbagai strategi dilakukan Dinas Pertanian dan Hortikultura Provinsi Sulteng dalam rangka mendukung suksesnya program pengembangan dan peningkatan produksi maupun produktivitas tanaman jagung di daerah itu, antara lain pendayagunaan potesi lahan, peningkatan kesuburan lahan, dan pengamanan produksi.
Pendayagunaan potensi lahan dengan program perluasan areal lahan, penggunaan varietes unggul dan pengendalian organisme pengganggu tanaman, serta pemanfaatan pupuk.
Menyangkut pasar untuk hasil panen petani untuk kebutuhan lokal maupun luar daerah.
Permintaan jagung untuk pasar lokal selama ini cukup tinggi, begitu pula harga jagung saat ini terbilang mengembirakan petani.
Di tingkat pengecer, harga jagung berkisar Rp5.000/kg dan di tingkat petani Rp3.000an/kg. Selama ini, jagung produksi petani di Sulteng selain untuk kebutuhan pakan ternak juga konsumsi masyarakat.
Sekretaris Sekretariat Upsus Pajale (Padi, Jagung, Kedelai) Dinas Pertanian dan Tanaman Hortikultura Sulteng, Amade, di Palu, Rabu, mengharapkan capaian sasaranĀ produksi sebanyak itu diperoleh dari luas areal tanam 104.000 hektare.
Ia mengatakan bahwa luas lahan panen jagung di Sulteng 99.048 hektare tersebar di seluruh kabupaten dan kota di provinsi itu.
Pihaknya akan terus berupaya meningkatkan produktivitas komoditi pangan tersebut sesuai dengan program Kementerian Pertanian.
Pada 2018, Pemprov Sulteng berharap produktivitas jagung bisa meningkat paling tidak menjadi 46,87 kuintal per hektare.
Dari 13 kabupaten dan kota di Sulteng, tercatat bahwa areal lahan pengembangan dan produksi jagung tertinggi berada di Kabupaten Sigi, disusul Kabupaten Tojo Unauna dan Kabupaten Buol.
Dia menambahkan berbagai strategi dilakukan Dinas Pertanian dan Hortikultura Provinsi Sulteng dalam rangka mendukung suksesnya program pengembangan dan peningkatan produksi maupun produktivitas tanaman jagung di daerah itu, antara lain pendayagunaan potesi lahan, peningkatan kesuburan lahan, dan pengamanan produksi.
Pendayagunaan potensi lahan dengan program perluasan areal lahan, penggunaan varietes unggul dan pengendalian organisme pengganggu tanaman, serta pemanfaatan pupuk.
Menyangkut pasar untuk hasil panen petani untuk kebutuhan lokal maupun luar daerah.
Permintaan jagung untuk pasar lokal selama ini cukup tinggi, begitu pula harga jagung saat ini terbilang mengembirakan petani.
Di tingkat pengecer, harga jagung berkisar Rp5.000/kg dan di tingkat petani Rp3.000an/kg. Selama ini, jagung produksi petani di Sulteng selain untuk kebutuhan pakan ternak juga konsumsi masyarakat.