Palu (Antaranews Sulteng) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengungkapkan bahwa penemuan kasus penderita HIV/Aids di daerahnya sampai Mei 2018 mencapai 1.913 orang.
"Jumlah itu terdiri atas 1.231 kasus HIV dan 672 kasus Aids dengan kematian mencapai 283 orang," kata gubernur dalam sambutannya pada pembukaan Rapat Koordinasi Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Sulteng di Palu, Rabu.
Menurut gubernur, dari total kasus tersebut, sebanyak 34,6 persen adalah kasus yang baru terungkap dari estimasi kasus HIV tahun 2012 sebanyak 3.555 kasus.
Saat ini, kata gubernur, kasus HIV-Aids yang sudah ditemukan belum semua terobati dan yang diobati pun masih banyak yang terhenti pengobatannya.
Hal ini berkaitan dengan ketersediaan sumber daya yang semuanya membutuhkan biaya operasional, kata gubernur yang juga Ketua KPA Sulteng tersebut.
Menurut dia, pogram HIV-Aids masuk dalam salah satu target SDGs, dimana mulai tahun 2017 telah masuk dalam standar pelayanan minimal kesehatan, serta untuk tahun 2019 tertuang dalam peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 38 tahun 2018 Tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019.
Sehubungan dengan hal tersebut, gubernur meminta para bupati/wali kota untuk menindaklanjuti hal tersebut, terutama kepada Dinas Kesehatan provinsi, kabupaten/kota untuk merencanakan kegiatan sesuai petunjuk SPM dalam rangka pencapaian target SDGs.
Baca juga: Dinkes: Perawat Jangan Takut Tangani Penderita HIV/AIDS
Kepada Bappeda provinsi dan kabupaten/kota agar memantau usulan dari Dinas Kesehatan dan integrasi program HIV-Aids pada OPD terkait anggota KPA Provinsi Sulteng dalam pencapaian target HIV-Aids pada SDGs
Sekretaris KPA provinsi, kabupaten dan kota juga dimintA melakukan koordinasi dengan OPD terkait serta anggota KPA lainnya guna mengintegrasikan kegiatannya dalam penanggulang HIV/Aids sesuai tupoksi masing-masing.
"Mari kita menyatukan langkah bersama-sama, bergandengan tangan agar lebih kuat memerangi HIV-Aids menuju Sulawesi Tengah yang sehat, lebih maju dan mandiri serta dapat berdaya saing dengan provinsi lain di Indonesia," ujar gubernur.
Sekertaris KPA Sulteng dr. Muslimah L. Gadi mengatakan dari rakor tersebut diharapkan adanya pemahaman yang benar dan kesamaan persepsi tentang pokok kebijakan, strategi dan program penanggulangan HIV-Aids Tahun 2016-2021.
Rakor akan melahirkan rekomendasi dan masukan terkait dengan program penanggulan HIV-Aids yang masuk dalam standar pelayanan minimal kesehatan yang harus didukung oleh seluruh sektor terkait, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota serta munculnya komitmen bersama menanguglangi HIV-Aids dalam pencapaian salah satu target SDGs. (Humas Pemprov Sulteng)
Baca juga: Wagub : Lebih Baik Mencegah Aids Daripada Mengobati
Berita Terkait
Peran mikrobiologi klinik atasi masalah penyakit infeksi di Indonesia
Rabu, 21 Februari 2024 11:20 Wib
Dinkes Kabupaten Sigi gencarkan sosialisasi cegah penularan HIV/AIDS
Rabu, 10 Januari 2024 14:40 Wib
Komunitas garda terdepan menuju Indonesia bebas AIDS 2030
Sabtu, 2 Desember 2023 15:23 Wib
Penderita HIV/AIDS harus diberi vaksin tambahan
Sabtu, 2 Desember 2023 7:09 Wib
Kementerian Kesehatan pastikan pengobatan HIV/AIDS gratis di faskes pemerintah
Rabu, 29 November 2023 7:31 Wib
DSLNG Turut Berperan dalam Penanggulangan AIDS di Kabupaten Banggai
Senin, 30 Oktober 2023 18:54 Wib
Dinkes Kota Palu catat 130 kasus HIV/AIDS pada Januari-Juli 2023
Jumat, 25 Agustus 2023 13:36 Wib
KPA dan Pemkot Palu bahas percepatan pengendalian HIV/AIDS
Kamis, 29 Desember 2022 19:35 Wib