Wagub : Lebih Baik Mencegah Aids Daripada Mengobati

id wagub, sudarto

Wagub : Lebih Baik Mencegah Aids Daripada Mengobati

Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, H. Sudarto, SH, M.Hum. didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, H. Ardiansyah L, S.Pd, M.Si, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Sulawesi Tengah, Dr. Muslimah L. Gadi, M.Si. membuka kegiatan Rapat Koordinasi Kelompok Kerja (Pokja) Komu

Pencegahan HIV/Aids itu menelan biaya yang lebih murah dibandingkan pengobatannya
Palu,  (antarasulteng.com) - Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Sudarto mengatakan lebih baik mencegah terjadinya penyebaran HIV/Aids dari pada mengobati karena biayanya akan jauh lebih mahal dan korbannya belum bisa diobati.

"Pencegahan HIV/Aids itu menelan biaya yang lebih murah dibandingkan pengobatannya," kata Sudarto pada rapat koordinasi Kelompok Kerja (Pokja) Komunikasi, Informasi dan Edukasi HIV/Aids Sulawesi Tengah di Palu, Jumat.

Rapat tersebut dihadiri sekitar 30 peserta terdiri dari pemerhati, relawan, dosen dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Kota Palu.

Kegiatan itu juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ardiansyah, Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Sulawesi Tengah dr Muslimah L Gadi dan Kepala UPT Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah, Alfina Adnan.

Sudarto selaku ketua pelaksana KPA mengatakan rapat koordinasi tersebut harus dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana komitmen dari perguruan tinggi di Sulawesi Tengah dan mitra kerja yang telah melakukan penandatangan kesepahaman bersama dengan KPA Provinsi Sulawesi Tengah dan lima kementerian terkait penyebarluasan komunikasi, informasi dan edukasi penanggulangan HIV/Aids.

Dia menilai penanggulangan HIV/Aids kurang mendapat perhatian dari instansi yang telah menandatangani MoU pada 2013 lalu, yaitu Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Kementerian Agama dan Biro Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan Sulawesi Tengah. Salah satu indikasinya kata Sudarto kurangnya melakukan sosialiasi terkait HIV/Aids.

"KPA khususnya tim promosi dan tim penjaringan kasus, harus melakukan upaya yang lebih aktif serta melakukan metode dan terobosan yang lebih efektif dan efisien dalam memerangi HIV/Aids, khususnya dalam mengidentifikasi serta menjaring masyarakat yang telah terinfeksi virus HIV/AIDS," ujarnya.

Data KPA menunjukkan warga yang terjangkit virus HIV di Sulawesi Tengah telah mencapai 429 kasus dan 199 kasus Aids. Dari jumlah tersebut 20 kasus di antaranya telah menjangkiti kalangan pegawai negeri sipil.

"Kasus HIV/Aids paling banyak terjadi di Palu dari seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Tengah," kata Sekretaris KPA Sulawesi Tengah Muslimah.

Dia mengatakan persentase kumulatif pengidap tertinggi menimpa laki-laki yakni 52,8 kasus dan perempuan 47,2 persen.

Berdasarkan data periode 2013 hingga September 2015, setidaknya HIV dan Aids telah terjangkit ke hampir semua kalangan termasuk anak sekolah dan mahasiwa sebanyak sembilan kasus.