Polda Sulteng gandeng tokoh agama bentengi warga dari paham radikal

id Satgas Operasi Madago Raya ,Polda Sulteng ,Gandeng tokoh agama,Kabupaten Parigi Moutong ,Sulawesi Tengah

Polda Sulteng gandeng tokoh agama bentengi warga dari paham radikal

Tim Dai Polri Satgas Operasi Madago Raya melakukan kegiatan sambang dan silaturahmi dengan Imam Masjid di Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Selasa (7/4/2024). (ANTARA/HO-Humas Polda Sulteng)

Parigi Moutong, Sulawesi Tenga (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Operasi Madago Raya Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) menggandeng tokoh agama untuk membentengi masyarakat dari paham radikal dan intoleransi.
 
Kasubsatgas Humas Operasi Madago Raya AKP Basirun Laele di Parigi Moutong, Selasa, mengatakan tokoh agama berperan penting dalam menjaga perdamaian dan keamanan di wilayah masing-masing.
 
"Tokoh agama dan masyarakat memiliki peran penting dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya radikalisme dan intoleransi," katanya.
 
Tokoh agama, kata dia, dapat membantu Polri dalam mengidentifikasi dan mencegah penyebaran paham radikal dan intoleransi di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah.
 
Tim Dai Polri Satgas Operasi Madago Raya melakukan kegiatan sambang dan silaturahmi dengan tokoh agama seperti Imam Masjid di Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong.
 
Tim Dai Polri menyampaikan pentingnya menjaga persaudaraan, persatuan, dan kesatuan serta kerukunan antar warga, serta peran aktif remaja masjid dalam menjaga generasi muda dari pengaruh paham-paham yang menyesatkan.
 
AKP Basirun Laele juga menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya Satgas Madago Raya dalam membangun sinergi dengan para tokoh agama dan masyarakat di wilayah operasi.
 
Menurut dia, sinergi dan kolaborasi bersama tokoh agama dan masyarakat menjadi salah satu upaya penting untuk menangkal masuknya paham radikal dan intoleransi di wilayah Sulawesi Tengah.
 
Karena itu, dia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bekerja sama dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
 
"Mari kita bersama-sama jaga persatuan dan kesatuan bangsa. Jangan mudah terprovokasi oleh paham-paham yang radikal dan intoleran. Kita harus saling menjaga dan mengingatkan satu sama lain agar terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif," ujarnya lagi.