"Alasan kami melakukan kegiatan ini karena angka stunting tahun 2022 itu cukup tinggi di Desa Bale yang mencapai 90 orang dan saat itu pemerintah desa aktif memberikan makanan tambahan tetapi setelah dievaluasi itu tidak maksimal," kata Kepala Desa Bale Adam di Donggala, Kamis.
Pemdes Bale Kabupaten Donggala luncurkan program turunkan angka stunting
Donggala, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Desa Bale Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah (Sulteng), meluncurkan program cegah stunting dengan telur setiap hari atau "Ceting Deng Tari" untuk mempercepat penurunan angka stunting di wilayah itu.
"Alasan kami melakukan kegiatan ini karena angka stunting tahun 2022 itu cukup tinggi di Desa Bale yang mencapai 90 orang dan saat itu pemerintah desa aktif memberikan makanan tambahan tetapi setelah dievaluasi itu tidak maksimal," kata Kepala Desa Bale Adam di Donggala, Kamis.
"Alasan kami melakukan kegiatan ini karena angka stunting tahun 2022 itu cukup tinggi di Desa Bale yang mencapai 90 orang dan saat itu pemerintah desa aktif memberikan makanan tambahan tetapi setelah dievaluasi itu tidak maksimal," kata Kepala Desa Bale Adam di Donggala, Kamis.
Dia mengemukakan dengan dukungan pemerintah daerah dan puskesmas-puskesmas dapat menurunkan angka stunting di Desa Bale.
"Dengan berbagai cara kami lakukan sehingga tahun 2023 turun menjadi 34 orang dan Alhamdulillah tahun 2024 terus mengalami penurunan hingga 19 anak, jadi memang penurunan ini cukup drastis," ucapnya.
Pihaknya rutin memberikan edukasi kepada orang tua bayi dan balita di desa itu agar memahami cara pola asuh yang benar dan baik.
"Kami juga melakukan edukasi kepada orang tua bayi balita dan program lain untuk mendorong percepatan penurunan angka stunting di Desa Bale, pada intinya program ini kerja sama antara pemerintah desa dengan puskesmas dan Dinas P2KB Kabupaten Donggala, " ujarnya.
Dia menambahkan tahun mendatang kasus stunting di Desa Bale Kabupaten Donggala dapat menjadi zero atau nol kasus.
"Harapannya walaupun tahun depan angka stunting tidak zero kasus tetapi paling tidak ada penurunan stunting di Desa Bale dan di Kabupaten Donggala," tuturnya.
Kades Bale menjelaskan sasaran dari program "Ceting Deng Tari" adalah balita dengan status gizi kurang dan berat badan kurang serta balita yang mengalami dua kali tidak naik berat badannya.
"Nantinya balita ini akan memperoleh dua butir telur setiap hari selama 60 hari," ucap Adam.
Menurutnya, telur mudah didapatkan dan mengandung protein cukup tinggi untuk tumbuh kembang bayi dan balita.
Dia menyebutkan inovasi yang dilakukan pemerintah desa Bale dapat meningkatkan pengetahuan keluarga tentang pentingnya pola asuh dan pentingnya konsumsi protein pada masa pertumbuhan dan perkembangan balita.
"Kami berharap inovasi ini tidak berakhir hanya di pemberian telur selama 60 hari menggunakan dana desa namun bisa berkelanjutan pada keluarga masing-masing," kata dia.
Sementara Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Donggala La Samudia Dalili menuturkan inovasi program yang dilakukan pemerintah Desa Bale merupakan salah satu upaya pemerintah dalam penurunan angka stunting.
"Kabupaten Donggala memang berdasarkan hasil survei Kesehatan Indonesia (SKI) bahwa angka stunting dari 32,4 persen tahun 2023 naik menjadi 34,1 persen tahun 2024," kata La Samudia.
Dia menjelaskan Kabupaten Donggala melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) senantiasa melakukan rapat koordinasi untuk mencari langkah-langkah mencegah stunting baik ditingkat kabupaten maupun kecamatan.
"Salah satu upayanya adalah memberikan makanan tambahan kepada anak-anak yang di bawah umur 2 tahun kemudian pemberian tablet tambah darah kepada anak remaja dan calon pengantin," ucap dia.
La Samudia mengatakan salah satu penyebab angka stunting tinggi di Donggala karena kurangnya pola asuh kepada anak-anak oleh orang tua.
"Hal itu diakibatkan pendidikan ibu yang rendah sehingga saat mengasuh anaknya belum sesuai dengan yang diharapkan seperti pola hidup bersih," ujarnya.