Suratno, salah seorang ASN inspiratif di Kabupaten Poso (vidio)

id Suratno,Poso,asn inspiratif

Suratno, salah seorang ASN inspiratif di Kabupaten Poso (vidio)

Kepala Bapelitbangda Kabupaten Poso, Suratno (Antaranews Sulteng/Feri Timparosa)

Poso (Antaranews Sulteng) - Sederhana dan selalu akrab tapi lugas dan tegas dalam bersikap merupakan kesan banyak orang, khususnya sesama aparatur sipil negara (ASN), terhadap figur ang satu ini.

Dia adalah Suratno, lebih akrab dipanggil Ratno. Dia saat ini diberi kepercayana oleh Bupati Poso Darmin Agustinus Sigilipu untuk menduduki jabatan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Poso itu.

Ia tidak mengubah penampilannya meskipun menduduki jabatan penting dan stretegis dalam bidan perncanaan pembangunan daerah Kabupaten Poso.

Di mata bawahannya, Ratno dalam bekerja selalu mengedepankan kepentingan umum itu karena itu tidak diragukan lagi keteladan, kedisiplin, dedikasi, kejujuran, dan integritasnya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya selesai sesuai target yang dicapai sebagai abdi negara.

Ia merintis karir ASN-ya sejak tingkt terendah dengan golongan II/a sebagai Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), hingga mencapai pangkat saat ini dengan golongan IV/c.

Sudah 36 tahun menjadi ASN di Poso, tetapi belum pernah sekalipun menerima penghargaan Satya Lencana Karya Satya berupa pengabdian baik selama 15 ahun, 20 tahun atau 30 tahun, namun hal itu tidak menjadi suatu tolak ukur untuk surut memberi kinerja seperti pejabat yang telah menerima satya lencana.

Sebab menurut Ratno, penghargaan Satya Lencana dapat diterima dengan persyaratan harus mengajukan permohonan, maka dirinya tidak pernah mengirimkan permohonan itu, sebab yang menentukan kinerja bukan semata-mata dari penghargaan Satya Lencana, tapi dari kerja keras dan tanggung jawab yang diemban setiap pejabat.  

Dalam kehidupan sebagai pejabat, Ratno juga aktif memberikan bantuan kemanusiaan berupa donor darah yang dilakukan setiap tiga bulan sekali, dengan tidak meminta-minta kartu donor seperti yang dilakukan orang lain agar diketahui jumlah donornya. 

"Saya berprinsip biarlah hanya Allah, Tuhan saja yang tau berapa kali saya mendonorkan darah itu," tutur Ratno dalam perbincangan di Poso, Rabu. 

Sebagai umat muslim yang taat beribadah, ia tidak pernah putus melakukan puasa sunah Senin-Kamis kecuali sakit. Kebiasaan baik ini diketahui oleh semua stafnya bahwa setiap hari Senin dan Kamis, mereka tidak perlu menyediakan makan-minum di meja kerjanya.

Selain itu setiap pagi ia juga rajin menjalankan shalat duha serta shalat tahajud tiap malam. 

Baca juga: Satu-satunya di Poso, kinerja Bapelitbangda dapat Nilai B

Kesederhanaannya juga tampak dari kesehariannya ke kantor atau urusan dalam kota hanya menggunakan sepeda onthel milik pribadinya, sebab menurutnya sepeda onthel adalah satu-satunya kendaraan yang dimiliki selain mobil dinas Bapelitbangda Poso. 

Ayah empat orang anak ini juga menjaga integritasnya sebagai pejabat dimana tidak satupun anaknya menjadi pegawai daerah. Tiga anak lelaki bekerja di BMKG, Bank BNI dan Bank BRI dan seorang putrinya saat ini masih kuliah.  

Untuk menambah biaya kuliah anak-anaknya, istri tersayang membantu berjualan makanan di garasi rumahnya yang sangat sederhana. 

Sebelum jadi pejabat, dirinya pernah ditugasi sebagi pemimpin proyek (pimpro), pemimpin kegiatan dan PPTK bertahun-tahun dan tidak pernah ada temuan yang merugikan negara secara pribadi yang ia lakukan. 

Sementara dari sisi kapasitas dan kompetensinya pun tidak diragukan lagi, sebab Suratno telah memenangi lelang jabatan Kepala Bapelitbangda yang sekarang diembanya, dan saat ini diapun berhasil terpilih sebagai salah satu dari tiga orang peserta lelang jabatan calon Sekretaris Daerah Kabupaten Poso dan sedang menunggu keputusan akhir. 

Ratno yang memiliki kerendahan hati itu sering dipandang oleh sejumlah kalangan DPRD sebagai pejabat yang kurang fleksibel atau kaku, padahal menurut dia, sikap itu semata-mata hanya ingin melaksanakan tugas sesuai peraturan dan perundang-undangan sebagaimana mestinya demi masyarakat yang lebih sejahtera.

Di kalangan wartawan, Ratno tidak pernah menolak atau menghidar untuk diwawancarai bahkan melalui telepon genggam maupun SMS, dan tatap muka. Terkecuali dalam keadaan sibuk rapat, meski demikian Ratno akan menginformasikan dirinya sedang rapat melalui SMS bila pada saat itu ia tidak bsa mngangkat telepon saat dipanggil.