Pemprov Sulteng data kondisi perempuan-anak terdampak gempa

id dp3a

Pemprov Sulteng data kondisi perempuan-anak terdampak gempa

DP3A Sulteng melakukan pendataan anak sekaligus memberikan pendidikan trauma heealing untuk anak kirban gempa, likuifaksi dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala (Antaranews Sulteng/istimewa)

Pendataan sedang kami lakukan. Kami sedang turun ke lapangan melibatkan DP3A di tiga daerah terdampak tersebut
Palu,  (Antaranews Sulteng) - Pemerintah Provinsi(Pemprov) Sulawesi Tengah(Sulteng) mendata kondisi perempuan dan anak yang terdampak gempa, likuifaksi dan tsunami di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala.

"Pendataan sedang kami lakukan. Kami sedang turun ke lapangan melibatkan DP3A di tiga daerah terdampak tersebut," kata Kepala Bidang Data Gender dan Anak Dinas pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulawesi Tengah, Nova, di Palu, Kamis.

Pendataan itu dilakukan oleh DP3A Sulteng untuk mengetahui kondisi dan status perempuan dan anak korban gempa, tsunami dan likuifaksi.

Pemprov Sulteng melalui instansi tersebut belum mengetahui jumlah perempuan yang tidak diketahui kabarnya oleh keluarga saat gempa, likuifaksi dan tsunami menerjang tiga daerah di Sulteng.

Begitu pula dengan jumlah anak yang belum diketahui kabar, keberadaan dan kondisinya saat dan pascabencana itu terjadi di tiga daerah tersebut.

"Jumlah anak yang belum diketahui kabarnya dan yang diketahui kabarnya, datanya juga belum disempurnakan. Kami masih terus mendata," ujarnya.

Bencana alam yang melanda Palu, Sigi, Donggala dan Parigi Moutong pada 28 September 2018 itu, mengakibatkan 2.104 orang meninggal dunia, 5.000-an orang hilang, 4.600 luka-luka, 149.000 orang mengungsi baik di sekitar lokasi bencana maupun ke berbagai kabupaten/kota di Sulteng dan Indonesia.

Sedangkan bangunan dan rumah yang rusak mencapai 67.310 buah, belum termasuk gedung-gedung sekolah yang hancur sebanyak 2.736 unit.