Kemendikbud terapkan hots dongkrak kemampuan matematika Indonesia

id kemendikbud, effendy

Kemendikbud terapkan hots dongkrak kemampuan matematika Indonesia

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (kiri) mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/10/2018). Rapat tersebut membahas penyesuaian RKA K/L Tahun 2019 sesuai hasil pembahasan dari Badan Anggaran DPR. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/ama.)

Kita sangat tahu itu. Karena itu tahun ini kita terapkan Higher Order Thinking Skills secara nasional

Jakarta, (Antaranews Sulteng) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah menerapkan Higher Order Thinking Skills (HOTS) untuk mendongkrak kemampuan matematika siswa di Indonesia.

"Kita sangat tahu itu. Karena itu tahun ini kita terapkan Higher Order Thinking Skills secara nasional," katanya di Jakarta, Senin.

Menurutnya laporan rendahnya tingkat kemampuan matematika siswa di Indonesia bukan merupakan hal baru dan sudah diketahui oleh pemerintah.

Baru-baru ini penelitian dari Program Research on Improvement of System Education (RISE) di Indonesia merilis hasil studi yang menyebutkan kemampuan siswa di Indonesia dalam memecahkan soal matematika sederhana tidak berbeda signifikan antara yang baru masuk SD maupun yang sudah tamat SMA.

Peneliti RISE menyebutkan bahwa Indonesia dalam keadaan gawat darurat matematika.

Muhadjir mengungkapkan penerapan HOTS sudah dilakukan secara nasional pada 2018 dalam ujian sekolah di seluruh Indonesia.

Pada ujian sekolah tersebut banyak dikeluhkan oleh siswa dikarenakan soal matematika yang terlalu sulit untuk dipecahkan. Bahkan, tidak sedikit siswa atau warganet yang membuat lelucon atau meme dari soal-soal yang dianggap sulit tersebut.

Menanggapi itu, ia menjelaskan pemerintah mau tidak mau harus menerapkan HOTS untuk meningkatkan kemampuan matematika di Indonesia. Dengan begitu kemampuan berpikir dan bernalar para siswa diharapkan dapat meningkat.

Selain menerapkan HOTS, pemerintah juga memberikan penataran dan pelatihan pada guru-guru sekolah untuk mengembangkan kemampuan matematika, IPA, dan literasi.

"Guru secara masif kita adakan penataran, pelatihan. Tidak hanya matematika, juga IPA, termasuk kemampuan literasi," kata Muhadjir.