SMA Kristen BK Palu laksanakan simulasi UNBK

id sma,BK, siswa, UNBK

SMA Kristen BK Palu laksanakan simulasi UNBK

SMK Negeri I Palu, Sulawesi Tengah, melaksanakan simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tanggal 13-14 Februari 2017 untuk mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia. (ANTARA FOTO/Anas Masa) (Antara/Anas Masa)

Palu (ANTARA) - Sekolah Menengah Atas Kristen BK (Bala Keselamatan) Palu di Provinsi Sulawesi Tengah melaksanakan simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer untuk meningkatkan prestasi dan tingkat kelulusan siswa di sekolah itu.

Kepala SMA Kristen BK Palu, Piet Sadrack G Nao,Jumat membenarkan adanya kegiatan tersebut yang bertujuan untuk mempersiapkan para siswa menghadapi UNBK tahun ajaran 2018/2019.

Ia mengatakan menghadapi UNBK kali ini, pihaknya telah melaksanakan simulasi sebanyak tiga kali dan hasilnya cukup memuaskan.

Menurut dia, dengan simulasi yang telah dilaksanakan,niscaya siswa tidak akan mengalami kesulitan saat ujian berlangsung.

Mereka sudah dipersiapkan bagaimana mengerjakan tes ujian. Apa yang harus dilakukan pertama kali.

Pokoknya, semua hal yang berhubungan dengan UNBK sudah dibekali kepada siswa sehingga saat mereka menghadapi ujian sudah tidak gugup/grogi atau kesulitan. Selain mengadakan simulasi, juga para siswa menjalani bimbingan pembelajaran dari para guru pembimbing.

Jumlah siswa SMA Kristen BK yang akan mengikuti UNBK 2019 ini sebanyak 104 orang. "kIta targetkan tingkat kelulusan UNBK capai 100 persen," ujarnya.

Piet optimistis siswanya bisa lulus 100 persen, sebab sudah beberapa kali ujian nasional maupun UNBK, tingkat kelulusan selalu 100 persen. Karena jauh sebelum ujian, para guru yang ada mengenjot siswa baik saat belajar di sekolah maupun les dan bibimbingan pembelajaran lainnya.

Jony, salah seorang siswa SMA Kristen BK Palu mengatakan seluruh siswa sudah siap untuk menghadapi UNBK."Sudah tiga kali dilakukan simulas UNBK," katanya.

Ia berharap selama UNBK berlangsung, tidak ada gangguan listrik. Kalau sampai terjadi, itu akan sangat mengganggu pelaksanaan ujian.
Karena itu, pihak PLN sebagai penyedia listrik perlu mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan pasokan tenaga listrik.