PHRI Sulteng tawarkan tujuh konsep pulihkan pariwisata pascabencana

id Perhotelan,Pariwisata dan Perhotelan,Kota Palu,Pascabencana

PHRI Sulteng tawarkan tujuh konsep pulihkan pariwisata pascabencana

Kondisi Santika Hotel Palu setelah hampir setahun pascabencana gempa, tsunami dan likuefaksi menghantam Kota Palu. (ANTARA/Moh.Ridwan)

Kegiatan kepariwisataan bartaraf nasional perlu kembali di laksanakan di Kota Palu, agar Kota Palu kembali mendapat kepercayaan dari wisatawan mancanegara maupun domestik
Palu (ANTARA) - Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulawesi Tengah Bulyadi Achmad menawarkan tujuh langkah mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan perhotelan di Kota Palu, setelah hampir setahun pascagempa, tsunami, dan likuefaksi melanda daerah itu.

"Pariwisata seringkali dipersepsikan sebagai mesin penggerak ekonomi atau penghasil devisa bagi pembangunan ekonomi di suatu negara, tanpa terkecuali di Kota Palu," kata Bulyadi Achmad, di Palu, Kamis.

Tujuh langkah strategis itu kata dia, yakni pertama, pemulihan sumber daya manusia dan kelembagaan.

Dia mengatakan percepatan pembangunan ekonomi kepariwisataan sangat tergantung dari pemulihan SDM dan kelembagaan, sebab SDM merupakan faktor utama atau motor penggerak kelangsungan industri pariwisata (people strategy).

Kedua, membenahi destinasi terdampak bencana dan tata kelolanya, meliputi kegiatan pendataan dan pendukungan untuk perbaikan dan pembenahan destinasi wisata yang menjadi prioritas yaitu atraksi, aksesibilitas dan amenitas (place strategy).

"Aspek atraksi harus segera dilakukan rehabilitasi pada destinasi yang mengalami kerusakan seperti area tempat berkumpulnya wisatawan," katanya.

Baca juga : Sulteng gelar 30 atraksi wisata untuk pulihkan sektor pariwisata

Menurut Bulyadi, aspek aksesibilitas dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi dermaga pelabuhan Pantoloan, Wani dan terminal penyeberangan lainnya. 

Sementara aspek amenitas yakni melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi kelengkapan tempat wisata seperti hotel, guest house, home stay, restoran, sentra kuliner traditional, warung oleh-oleh, jasa transportasi, money changer, pasar seni, lampu jalan, instalasi penanganan limbah sampah dan infrastruktur dasar lainnya, serta membangun pusat informasi geopark.

Ketiga, sebut Bulyadi, perlu menggencarkan promosi yang diawali dengan mengidentifikasi destinasi yang tidak terdampak bencana dan mengintensifkan pemasaran pada destinasi yang tidak terdampak. 

"Kelebihan dari destinasi wisata yang kita miliki lebih bersifat alami, bukan buatan tangan manusia," katanya.

Dia mengatakan Kota Palu memiliki pantai yang indah, hamparan pegunungan nan hijau dan alam yang asri serta kuliner hasil laut yang berlimpah ruah dengan ciri khas masakan berbumbu pedas.

Salah satu yang menjadi primadona wisata Kota Palu saat ini ialah wisata olahraga paralayang yang dikenal dengan istilah puncak paralayang Salena dan wisata outbound Salena. 

"Kelebihan destinasi inilah yang harus kita gencarkan promosinya dengan strategi branding, advertising dan selling," katanya.

Baca juga : Ekowisata diharap jadi barometer pariwisata Kota Palu

Strategi keempat kata Bulyadi, perlu melakukan kegiatan berskala nasional. 

"Kegiatan kepariwisataan bartaraf nasional perlu kembali di laksanakan di Kota Palu, agar Kota Palu kembali mendapat kepercayaan dari wisatawan mancanegara maupun domestik," ujar dia.

Kelima, pembangunan desa wisata yaitu kawasan pedesaan yang memiliki beberapa karakteristik khusus untuk menjadi daerah tujuan wisata.

Di kawasan ini, kata dia, penduduknya masih memiliki tradisi dan budaya yang relatif memiliki karakteristik budaya. Misalnya, cara berpakaian, makanan khas, sistem pertanian, dan sistem sosial turut mewarnai sebuah desa wisata. 

Di luar faktor-faktor tersebut, alam dan lingkungan yang masih asli dan terjaga merupakan salah satu faktor terpenting dari desa wisata.

"Bencana telah berlalu, mari bersama membangun pariwisata dan perhotelan Kota Palu dan Sulawesi Tengah," katanya.

Baca juga : Sulteng geliatkan kembali pariwisata lewat festival tenun

Bulyadi mengatakan seluruh komponen yang terkait dalam pariwisata harus bekerja keras membangun kembali kepercayaan dari wisatawan, baik domestik maupun internasional agar merasa aman dan mau datang ke Kota Palu.

Strategi terakhir sebut dia yakni melakukan pembaruan paket wisata dan hotel. 

Memperbaharui dan revitalisasi paket-paket perjalanan wisata termasuk tempat yang dikunjungi, transportasi, akomodasi, makan dan minum, termasuk harga yang lebih kompetitif.

"Tentunya dengan 'tour guide' yang telah kompeten. Dengan tujuan agar lebih menarik dan membuat buyer lebih tertarik," katanya.