Pemkot Palu alokasikan anggaran pendidikan 40 persen

id Pendidikan, Palu, wali kota

Pemkot Palu alokasikan anggaran pendidikan 40 persen

Wali Kota Palu Hidayat saat menghadiri kegiatan Indonesia Milenneal Teacher Festival (IMTF) 2019, di Palu, Selasa (22/10/2019). (ANTARA/HO- Humas Pemkot Palu)

Sesuai Undang-Undang bahwa pengalokasian anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBD, tetapi kami sudah anggarkan lebih dari itu untuk meningkatkan kualitas pendidikan
Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, Sulawesi Tengah beberapa tahun terakhir mengalokasikan anggaran untuk penyelenggaraan pendidikan sebesar 40 persen.

Wali Kota Palu, Hidayat saat menghadiri kegiatan Indonesia Milenneal Teacher Festival (IMTF) 2019 di Palu, Selasa, mengatakan pengalokasian anggaran melebihi aturan Perundang-undangan sebagai upaya pemerintah setempat memajukan sektor pendidikan di kota itu agar dapat menghasilkan peserta didik yang berkualitas dan bermartabat.

"Sesuai Undang-Undang bahwa pengalokasian anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBD, tetapi kami sudah anggarkan lebih dari itu untuk meningkatkan kualitas pendidikan," ujar Hidayat.

Menurut wali kota, tingginya pengalokasian anggaran pendidikan dari standar nasional tersebut diharapkan dapat terwujud pendidikan yang murah, terjangkau, dan berkualitas.

Guna meningkatkan pendidikan berkualitas, pemerintah setempat telah mengeluarkan satu kebijakan yakni menambah jam mata pelajaran agama pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar sebagai langkah menciptakan wawasan keagamaan sejak dini bagi peserta didik guna merubah perilaku mereka ke arah lebih baik termasuk memangkas pungutan-pungutan di sekolah.

"Alokasi pembiayaan pendidikan yang melebihi target nasional sebagai salah satu langkah menghilangkan pungutan-pungutan. Kita tidak ingin ada siswa terbebani yang justru berdampak buruk bagi siswa maupun orang tua," ucap Hidayat.

Dia juga berharap, dengan kebijakan diterapkan Pemkot Palu saat ini tidak ada lagi anak-anak usia sekolah yang terdampak bencana tidak mengenyam pendidikan, sebab pemerintah telah menyediakan fasilitas serta sarana dan prasarana penunjang.

Disamping itu, untuk menunjang pelaksanaan pendidikan yang berkualitas, maka perlu ditopang dengan ketersediaan tenaga pendidik yang mempunyai serta kreatif agar proses belajar mengajar di kelas selalu dinamis sehingga siswa/siswi tidak merasa jenuh.

Diharapkan, dari kegiatan IMTF yang diikuti sekitar 3.000 guru di Kota Palu dapat meningkatkan prestasi dalam menjalankan proses pendidikan.

Dikesempatan itu, Wali Kota Hidayat memperoleh sertifikat atas dedikasinya dalam dunia pendidikan sebagai "Sahabat Guru" yang diserahkan Seto Mulyadi alias Kakak Seto selaku Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indoneaia (LPAI).

Baca juga: Psikolog: ajarkan anak pendidikan seksual sejak dini