Ayo ramai-ramai ikuti Palu Seafood Festival 2019 di Taman GOR

id seafood festival,phri sulteng,palu,kampoeng nelayan

Ayo ramai-ramai ikuti Palu Seafood Festival 2019 di Taman GOR

Ketua PHRI Sulteng Fery Taula (tengah) didampingi Kadis KP Sulteng Arief Latjuba (kiri) dan Kadis Pariwisata I Nyoman Sariadijaya (kanan) pada jumpa pers menjelang Seafood Festival 2019 Kota Palu di Restoran Kampoeng Nelayan Palu, Rabu (20/11/2019) (ANTARA/Rolex Malaha) (ANTARA/Rolex Malaha)

festival yang pertama kali dilakukan di Kota Palu ini akan diikuti 50 peserta berlangsung di Taman GOR Palu
Palu (ANTARA) - Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulawesi Tengah (Sulteng) mengelar Palu Seafood Festival 2019 bagi masyarakat ibu kota Sulawesi Tengah, khususnya para penyintas bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuefaksi yang terjadi 2018.

"Peserta festival ini adalah masyarakat umum, seperti ibu-ibu dari Balaroa, Petobo atau warga yang terdampak bencana, bukan dari kalangan pengusaha rumah makan atau restoran," kata Ketua BPD PHRI Sulteng Fery Taula kepada pers di Kampoeng Nelayan Resto & Hotel Palu, Rabu.

Fery mengatakan tujuan Palu Seafood Festival yang akan digelar 23 Nopember 2019 itu adalah untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata Kota Palu dan sekitarnya yang sempat lumpuh pascabencana alam setahun lalu.

"Selain lomba memasak dengan menu-menu ikan, festival ini juga akan diisi dengan dialog dimana peserta akan mendapatkan pengetahuan dan tips-tips memasak dengan menu ikan atau hasil laut lainnya dari para cheff utama dari beberapa hotel terkemuka di Makassar dan Kota Palu," ujar Fery dan menambahkan bahwa yang akan menjadi master cheff adalah Ketua Asosiasi Cheff Indonesia Sulawesi Selatan Asri Suni.

Ia berharap, festival yang pertama kali dilakukan di Kota Palu ini akan diikuti 50 peserta berlangsung di Taman GOR Palu dan mendapat dukungan Dinas Pariwisata Sulteng dan Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng.

"Kami akan membantu suplai ikan sebanyak 150 kilogram untuk tiga jenis ikan dalam kegiatan ini, karena iven ini sangat penting bagi masyarakat untuk meningkatkan konsumsi ikan," ujar Arief Latjuba, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng pada kesempatan yang sama.

Baca juga: Kadispar: Ada berkah untuk pariwisata di balik bencana Sulteng
Baca juga: Kunjungan wisata Danau Tambing meningkat hingga 3.000 orang


Menurut dia, konsumsi ikan masyarakat Sulteng baru mencapai 56,4 kilogram perkapita. Meski sudah lebih tinggi dari angka nasional yakni 52 kg, namun jumlah itu masih perlu ditingkatkan karena masyarakat negara tetangga dan negara sahabat seperti Jepang sudah mencapai lebih 100 kg perkapita.

Sementara itu Kadis Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah I Nyoman Sariadjijaya mendukung pelaksanaan Palu Seafood Festival 2019. Ini adalah gagasan cerdas dari PHRI Sulawesi Tengah untuk membangkitkan kembali sektor kepariwisataan di Kota Palu.

"Tahun depan kita akan mendukung lebih besar lagi iven ini sehingga cakupan kepesertaannya bisa melibatkan warga dari kabupaten lain di Sulteng dan promosinya bisa lebih gencar lagi," ujarnya.
 
Suasana Masjid terapung yang rusak akibat gempa dan tsunami di Pantai Teluk Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (13/8/2019). Pemerintah Kota Palu memutuskan untuk tidak menghilangkan bekas Masjid tersebut dan akan menata kawasan sekitarnya guna menjadi salah satu destinasi wisata pasca bencana di daerah tersebut. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/hp. (ANTARA FOTO/MOHAMAD HAMZAH)