Penyintas perempuan korban becana Pasigala diajak jaga solidaritas antar sesama

id SP

Penyintas perempuan korban becana Pasigala diajak jaga solidaritas antar sesama

Salah satu korban gempa dan tsunami Aceh didampingi Ketua Badan Eksekutif Nasional (BEN) SP, Dinda Nur Nisa Yura ( ke dua dari kiri) menceritakan pengalaman berjuabg bangkit pascabecana di depan ratusan penyintas korban bencana Pasigala dalam kegiatan temu perempuan penyintas Pasigala di Aula Kantor Inspektorat Sulteng, di Kota Palu, Senin (2/12). (ANTARA/HO-Humas Solidaritas Perempuan)

Kami berharap dengan kegiatan temu perempuan penyintas ini, para korban saling bertukar fikiran untuk pemulihan psikologis dan ekonomi
Palu (ANTARA) - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Solidaritas Perempuan (SP) mengajak seluruh perempuan penyintas korban bencana 2018 di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala (Pasigala) agar tetap solid dan menjaga solidaritas antar sesama.

Hal itu disampaikan Ketua Badan Eksekutif Nasional (BEN) SP, Dinda Nur Nisa Yura dalam kegiatan temu perempuan penyintas Pasigala di Kota Palu, Senin.

Ia mengatakan mengingat perempuan merupakan kalangan yang sangat rentan mendapat perlakuan tidak menyenangkan, hal itu dibuktikan dengan banyaknya ditemukan kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan yang kini tinggal di hunian sementara (huntara).

Baca juga: Perempuan penyintas bencana di Mamboro mendapat motivasi bisnis
Baca juga: Perempuan penyintas bencana di Sigi dilatih bidang pertanian
Baca juga: Perempuan penyintas korban bencana Sulteng diberi modal usaha


"Kami berharap dengan kegiatan temu perempuan penyintas ini, para korban saling bertukar fikiran untuk pemulihan psikologis dan ekonomi," tambahnya.

Di depan ratusan perempuan penyintas yang hadir, ia berharap kegiatan tersebut dapat membangkitkan semangat kaum perempuan korban bencana, utamanya solidaritas antara perempuan penyintas dapat terbangun dan terjaga serta solid.

"Kami juga ingin belajar dari para perempuan penyintas agar mendapat pengalaman dan pelajaran berharga dari kalian sehingga solidaritas perempuan makin menguatkan penyintas perempuan di Pasigala," jelasnya.

Sementara itu Gubernur Sulawesi Tengah melalui Asisten Administrasi Umum dan Organisasi Setdaprv Sulteng, Mulyono yang hadir dalam kesempatan itu sangat bersyukur atas peran aktif Non Government Organization (NGO) terutama NGO yang khusus membantu dan memulihkan psikologi dan perekonomian penyintas perempuan sejak masa tanggap darurat hingga sekarang.

"Kehidupan penyintas terutama kaum perempuan sudah mulai stabil. Intinya semangat harus tetap kuat sehingga membangkitkan dan memulihkan ekonomi ibu-ibu perempuan penyintas,"pesannya.

Baca juga: Legislator Donggala : Hak penyintas belum terpenuhi
Baca juga: Ajarkan kerukunan, anak-anak penyintas kunjungi sejumlah rumah ibadah.