Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia dan Jepang bekerja sama untuk membangun kembali infrastruktur yang memiliki ketahanan lebih terhadap bencana alam di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi di Sulawesi Tengah yang terdampak oleh gempa bumi dan likuefaksi pada 2018.
Perwakilan Kedubes Jepang di Jakarta bagian ekonomi, Shimizu Kazuhiko, mengatakan dalam pengarahan media di Jakarta, Selasa, bahwa Jepang memberikan pinjaman kepada Indonesia di bawah skema ‘Pinjaman Sektor Rekonstruksi Infrastruktur’ untuk Sulawesi Tengah sebesar 28.970 miliar yen atau sekitar Rp 3,5 triliun.
“Pinjaman ini diberikan untuk membangun kembali infrastruktur yang rusak akibat gempa bumi dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah pada September 2018,” kata dia.
Shimizu menjelaskan bahwa pembangunan kembali infrastruktur di Sulawesi Tengah, akan dilakukan berdasarkan konsep Build Back Better atau BBB.
Konsep tersebut yakni membangun kembali sejumlah area yang memiliki daya tahan lebih kuat terhadap bencana alam agar infrastruktur, fasilitas umum, serta masyarakat setempat dapat lebih siap apabila bencana alam serupa kembali terjadi di masa depan.
“Diharapkan program ini dapat memberikan kontribusi terhadap rehabilitasi dan pembangunan kesejahteraan di Sulawesi Tengah,” ujar dia.
Pemberian pinjaman tersebut sebelumnya telah didahului dengan kerjas ama teknis oleh para ahli dari Japan International Cooperation Agency (JICA) dan kegiatan survei yang mencakup pemetaan zona rawan bencana, peninjauan keamanan titik-titik relokasi, dan rekonstruksi infrastruktur serta pemulihan dan restorasi komunitas.
Fase tersebut kemudian dilanjutkan dengan proyek pengembangan rencana ketahanan terhadap bencana alam di Sulawesi Tengah, termasuk perencanaan tata ruang dan asesmen bahaya, perencanaan infrastruktur tahan bencana, dan rencana pemulihan komunitas.
“Pemerintah Jepang terus mendukung pelaksanaan kerja sama bantuan hibah dan teknis untuk Indonesia sejak awal terjadi gempa dan mendukung pelaksanaan pemulihan dan pembangunan kembali infrastruktur di Indonesia, berdasarkan kebijakan Indonesia,” kata dia.
Sebagai informasi, proyek pembangunan kembali infrastruktur itu akan dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia. Usai penandatanganan nota pertukaran pada 7 Januari 2020, oleh kedua negara, pekerjaan konstruksi fase pertama akan segera dimulai. Keseluruhan proyek diperkirakan akan rampung pada tahun 2022 mendatang.
Baca juga: Jepang beri pinjaman Rp 3,5 triliun untuk bangun infrastruktur Sulteng
Baca juga: Luhut: China dan Jepang akan terlibat desain ibu kota baru
Baca juga: Indonesia dan Jepang sepakat perpanjang kerjasama infrastruktur