Palu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah sudah mengirim sejumlah personel Tim Reaksi Cepat (TRC) bersama dengan perlengkapan lain yang dibutuhkan di lokasi bencana alam banjir bandang di Kecamatan Lore Barat, Kabupaten Poso.
"Ya begitu mendapat informasi, kami langsung memberangkatkan TRC dan juga logistik ke lokasi bencana alam di Lore Barat," kata Kepala BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, Bartholomeus Tandigala di Palu, Selasa malam.
Ia mengatakan jajaran BPBD Kabupaten Poso juga sudah berangkat ke lokasi banjir, tetapi belum bisa masuk ke lokasi karena air masih besar.
"Saya sudah mendapat laporan awal dari BPBD Poso, tetapi mereka sendiri belum bisa tembus ke lokasi," kata dia.
Namun, Bartholomeus membenarkan bahwa banjir bandang terjadi sekitar pukul 15.00 Wita akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari terakhir ini.
Untuk data rumah yang hanyut, rusak dan tertimbun lumpur belum dapat dipastikan. Begitu pula belum ada laporan resmi mengenai adanya korban jiwa dalam bencana alam yang menimpa Kecamatan Lore Barat.
Informasi dari berbagai pihak menyebutkan untuk sementara ini jumlah rumah warga yang hanyut dan tertimbun di Desa Lengketa, Kecamatan Lore Barat sekitar 13 unit.
Bartholomeus mengatakan sesuai dengan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sejumlah wilayah di Sulteng beberapa hari terakhir dan ke depan berpotensi diguyur hujan sedang sampai lebat.
Termasuk di antaranya Kabupaten Poso yang juga rawan bencana alam banjir dan tanah longsor, sebab banyak memiliki sungai dan struktur tanah labil sehingga saat curah hujan meningkat memungkinkan terjadinya banjir dan longsor.
Dia mengaku hampir semua wilayah di Sulteng rawan banjir dan longsor sehingga perlu mendapat perhatian pemerintah dan masyarakat, terutama warga yang bermukim di pinggiran sungai dan bukit-bukit.
Desa-desa yang ada di Kecamatan Lore Barat berbatasan langsung dengan kawasan hutan Taman Nasional Lore-Lindu (TNLL).
Hutan yang ada di wilayah tersebut terbilang masih bagus karena masyarakat yang ada di wilayah itu selama ini sejak turun-temurun sangat ramah dan tetap menjaga dengan baik kelestarian hutan dan alam.
Hal itu diteguhkan oleh Kepala Balai Besar TNLL, Jusman. Jusman mengatakan masyarakat dan pemerintah Kecamatan Lore Barat selama ini menjaga hutan dan alam dengan baik.
Banjir bandang yang melanda desa Lengketa di Kecamatan Lore Barat di duga karena hujan lebat dan sungai yang ada sudah dangkal sehingga airnya meluap sampai ke permukiman penduduk di desa itu.
Berita Terkait
Dua desa terendam banjir di Kabupaten Poso
Minggu, 15 Desember 2024 11:18 Wib
BPBD Sulteng sebut 17 unit rumah warga rusak terdampak gempa Buol
Sabtu, 7 Desember 2024 23:47 Wib
Dua unit rumah warga rusak terdampak gempa di Buol
Sabtu, 7 Desember 2024 11:43 Wib
BPBD Sulteng laporkan krisis air untuk dua kecamatan di Banggai Kepulauan
Selasa, 3 Desember 2024 14:02 Wib
Sebanyak 100 KK terdampak banjir di Desa Towiora Donggala
Minggu, 1 Desember 2024 3:40 Wib
Sebanyak 207 unit rumah warga terendam banjir di Poso
Sabtu, 30 November 2024 12:20 Wib
BPBD-Sulteng maksimalkan pos peralatan antisipasi bencana daerah
Jumat, 29 November 2024 20:14 Wib
BPBD Parigi Moutong: Waspada ancaman bencana alam saat wisata di musim hujan
Kamis, 21 November 2024 17:39 Wib