Opera Batak Pukau Warga Jerman

id opera, batak, jerman

Opera Batak Pukau Warga Jerman

(antaranews)

Jakarta (antarasulteng.com) - Publik Koln, Jerman, terpukau atas penampilan seni bertutur panggung Batak, Opera Batak, dengan lakon Perempuan Di Tepi Danau, di Museum Etnologi kota penting Jerman itu, Sabtu (2/11).

"Judul itu suatu legenda berumur ratusan tahun di masyarakat Danau Toba, mengisahkan asal-muasal Danau Toba dan Pulau Samosir," kata Konsul Jenderal Indonesia di Frankfurt, Damos Agusman, dalam pernyataannya, diterima di Jakarta, Minggu.


Masyarakat dan budaya Batak --terkhusus subetnik Batak Toba-- memiliki ikatan cukup kuat dengan masyarakat dan negara Jerman. Tercatat, misionaris Lutheran Jerman, Ludwig Ingmar Nommensen (1834-1918), yang datang ke Tanah Batak dan menyebarkan agama Kristen Protestan.

Kini penyebaran gereja-nya itu telah menjelma menjadi Gereja Huria Kristen Batak Protestan, salah satu gereja Kristen Protestan terbesar di Tanah Air.

Menurut Agusman, dengan kreasi Lena Simanjuntak yang menyutradarinya, cerita ini juga dikemas dalam bahasa Jerman. "Sehingga pesan-pesan moral di dalam pertunjukan ini yang sarat dengan tema perlindungan lingkungan Danau Toba berhasil menyentuh hati para penonton Jerman," katanya.

Konsulat Jenderal Indonesia di Franfkurt turut aktif memprakarsai acara ini, pun menyatakan, kebudayaan tradisional Indonesia merupakan aset bangsa yang memiliki "nilai jual" tinggi bagi masyarakat Jerman.

"Kami sengaja menggelar Opera Batak di Museum Etnologis Koln yang sangat terkenal di Jerman ini untuk menarik perhatian masyarakat pecinta etnologi dan merangsang mereka berkunjung ke Indonesia serta melihat langsung kekayaan etnis Indonesia" katanya.

Pertunjukan opera ini salah satu dari rangkaian acara besar Batak Tag (Hari Batak) yang diselenggarakan Persahabatan Jerman-Indonesia Koln (Deutsch-Indonesische Gessellschaft/DIG) dengan dukungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Konsulat Jenderal Indonesia di Frankfurt.

Pewarta :
Editor : Riski Maruto
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.