Umat Kristen Sulteng ibadah live streaming rayakan Hari Kenaikan Yesus
Palu (ANTARA) - Umat nasrani di wilayah Sulawesi Tengah beribadah secara live streaming yakni melalui media sosial facebook dan youtube untuk merayakan Hari Kenaikan Isa Almasih atau Yesus Kristus ke surga.
"Kita masih ibadah live streaming atau ibadah online menginggat sampai saat ini wabah COVID-19 masih terjadi, sekaligus mentaati himbauan pemerintah untuk beribadah di rumah saja," kata Pendeta Lexi Pandaleke yang dihubungi dari Palu melalui pesan WhatsAppnya, Kamis.
Pemimpin Gereja Pantekosta di Indonesia di Ampana Kota, Kabupaten Tojo Unauna (Touna) Sulawesi Tengah ini mengatakan, walaupun dilakukan secara online, tidak mengurangi kekhusukan jemaat dalam beribadah.
"Apalagi ini momen yang sangat penting bagi umat Nasrani," ujarnya.
Bahkan, kata dia, kondisi ini semakin menyadarkan jemaat untuk sungguh-sungguh lebih mengandalkan Tuhan dan mentaati FirmanNya.
"Kembali nyata bahwa esensi ibadah tidak bisa dibatasi oleh ruang dan waktu. Artinya, bukan tempat yang menentukan ibadah itu berkenan kepada Tuhan melainkan kesungguhan hati ummat dalam mencari dan mentaati perintah Tuhan," katanya.
Sementara itu Pemimpin Gereja Sidang Jemaat Allah Kalvari Palu Pendeta Marcella Netty memimpin ibadah daring lewat facebook dan youtube, Kamis, yang mengingatkan semua jemaat agar terus waspada dan mendekatkan diri kepada Tuhan menjelang kedatanganNya yang kedua kali.
"Pandemi virus corona ini seyogianya menyadarkan semua murid Kristus untuk sungguh-sungguh kembali kepada Tuhan dengan hidup benar (kudus) dan melakukan perintahNya yakni memberitakan Injil," ujarnya.
Pdt Marcella mengatakan, Kenaikan Isa Almasih mempunyai tiga esensi pokok yakni Yesus kembali ke surga untuk menyediakan tempat bagi murid-muridNya, untuk mengutus Roh Kudus ke dunia sebagai penolong Ilahi dalam segala hal dan sebagai peringatan bahwa satu saat kelak, dalam waktu yang tidak lama lagi, Yesus akan kembali ke bumi untuk menjemput umatNya kembali ke sorga.
Secara terpisah, Matthew (28), salah satu umat Nasrani di Kota Palu mengatakan ibadah live streaming ini memudahkan dirinya untuk menyesuaikan ibadah.
"Kita juga bisa melihat dan mengikuti ibadah di gereja lain, dan itu semua menjadi berkat bagi kita, khususnya iman kita dikuatkan melalui kegiatan ibadah yang disaksikan," katanya.
"Kita masih ibadah live streaming atau ibadah online menginggat sampai saat ini wabah COVID-19 masih terjadi, sekaligus mentaati himbauan pemerintah untuk beribadah di rumah saja," kata Pendeta Lexi Pandaleke yang dihubungi dari Palu melalui pesan WhatsAppnya, Kamis.
Pemimpin Gereja Pantekosta di Indonesia di Ampana Kota, Kabupaten Tojo Unauna (Touna) Sulawesi Tengah ini mengatakan, walaupun dilakukan secara online, tidak mengurangi kekhusukan jemaat dalam beribadah.
"Apalagi ini momen yang sangat penting bagi umat Nasrani," ujarnya.
Bahkan, kata dia, kondisi ini semakin menyadarkan jemaat untuk sungguh-sungguh lebih mengandalkan Tuhan dan mentaati FirmanNya.
"Kembali nyata bahwa esensi ibadah tidak bisa dibatasi oleh ruang dan waktu. Artinya, bukan tempat yang menentukan ibadah itu berkenan kepada Tuhan melainkan kesungguhan hati ummat dalam mencari dan mentaati perintah Tuhan," katanya.
Sementara itu Pemimpin Gereja Sidang Jemaat Allah Kalvari Palu Pendeta Marcella Netty memimpin ibadah daring lewat facebook dan youtube, Kamis, yang mengingatkan semua jemaat agar terus waspada dan mendekatkan diri kepada Tuhan menjelang kedatanganNya yang kedua kali.
"Pandemi virus corona ini seyogianya menyadarkan semua murid Kristus untuk sungguh-sungguh kembali kepada Tuhan dengan hidup benar (kudus) dan melakukan perintahNya yakni memberitakan Injil," ujarnya.
Pdt Marcella mengatakan, Kenaikan Isa Almasih mempunyai tiga esensi pokok yakni Yesus kembali ke surga untuk menyediakan tempat bagi murid-muridNya, untuk mengutus Roh Kudus ke dunia sebagai penolong Ilahi dalam segala hal dan sebagai peringatan bahwa satu saat kelak, dalam waktu yang tidak lama lagi, Yesus akan kembali ke bumi untuk menjemput umatNya kembali ke sorga.
Secara terpisah, Matthew (28), salah satu umat Nasrani di Kota Palu mengatakan ibadah live streaming ini memudahkan dirinya untuk menyesuaikan ibadah.
"Kita juga bisa melihat dan mengikuti ibadah di gereja lain, dan itu semua menjadi berkat bagi kita, khususnya iman kita dikuatkan melalui kegiatan ibadah yang disaksikan," katanya.