Jakarta (ANTARA) - Contemporary Amperex Technology Ltd (CATL) di Ningde, China, siap memproduksi baterai mobil listrik yang tahan hingga 16 tahun atau 2 juta kilometer.
Baterai yang baru diluncurkan tersebut mengadopsi teknologi yang bisa melakukan perbaikan otomatis agar bisa memperpanjang usia dan mengontrol penggunaan bahan aktif litium.
Dibandingkan dengan baterai yang ada di pasaran saat ini yang hanya mampu bertahan selama delapan tahun atau 250 ribu kilometer, baterai baru tersebut jauh lebih panjang usianya dan hemat biayanya.
CATL memiliki pengalaman dalam bidang teknologi, namun data teknis tetap diperlukan untuk memastikan apakah baterai tersebut memang layak," demikian Liu Yong dari China Industrial Association of Power Sources dikutip Global Times, Kamis.
Menurut dia, penggunaan baterai tersebut berbeda sesuai dengan kondisi, misalnya daya tahan baterai bisa saja berkurang pada suhu yang lebih rendah.
CATL telah menandatangani kesepakatan dengan produsen mobil listrik asal Amerika Serikat Tesla pada Februari lalu untuk menyediakan baterai pada mobil Tesla Model 3 yang diproduksi di Shanghai. CATL akan memulai kewajibannya itu pada akhir tahun lalu.
Berita Terkait
PLN sebut pengecasan kendaraan listrik di SPKLU naik lima kali lipat
Selasa, 3 Desember 2024 8:43 Wib
Kemenperin telah usulkan insentif untuk mobil hybrid
Jumat, 22 November 2024 14:07 Wib
KJRI Guangzhou: tidak ada WNI jadi korban insiden Zhuhai
Rabu, 13 November 2024 8:58 Wib
MUI: Kebijakan pro produk asli Indonesia sejalan dengan itjima ulama
Kamis, 31 Oktober 2024 8:36 Wib
Ini dia mobil "Maung Garuda" yang dipakai Prabowo usai dilantik
Selasa, 22 Oktober 2024 15:28 Wib
Ini kiat mengoptimalkan kemampuan jelajah mobil listrik
Jumat, 4 Oktober 2024 9:12 Wib
KPU Palu luncurkan mobil pintar Pemilu tingkatkan partisipasi pemilih
Sabtu, 14 September 2024 12:08 Wib
NETA buka pemesanan mobil hybrid bergaya wagon
Kamis, 12 September 2024 9:42 Wib