Poso (ANTARA) - Kabupaten Poso mendapatkan dua program bantuan bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk sebanyak 676 unit rumah milik warga yang kurang mampu, terdiri 500 unit Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dan 176 unit dari bantuan program strategis.
Bantuan tersebut diberikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Untuk bantuan BSPS sebanyak 500 unit rumah itu anggarannya disalurkan oleh pemerintah pusat terdiri dalam dua tahap, yakni tahap pertama sebanyak 341 unit dan tahap kedua sebanyak 159 unit," kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kabupaten Poso, Alfret Suangga, Selasa.
Sementara bantuan bedah RTLH dari program strategis, lanjut Alfret masih menunggu surat keputusan (SK) penetapan desa mana yang akan mendapatkan bantuan dari Kementerian PUPR itu.
"Program BSPS untuk tahun 2020 ini, tahap pertama sudah mencapai 50 persen dan tahap kedua sudah mencapai 15 persen," ujarnya.
Dia menjelaskan bantuan BSPS untuk tiap unit RTLH senilai Rp17,5 juta yang ditransfer langsung ke rekening penerima manfaat.
Rp17,5 juta itu terdiri dari Rp15 juta yang diperuntukkan bagi fisik bangunan dan Rp2,5 juta untuk menggaji buruh yang bekerja.
"Mengingat anggaran Rp17,5 juta itu tidak begitu cukup, disarankan kepada penerima manfaat untuk membuat kelompok kerja. Paling banyak 10 orang kelompok kerja dengan satu kepala tukang,"ucapnya.
Pengerjaan RTLH itu, sambungnya akan diawasi oleh pendamping desa, kepala desa dan tim dari DPKP Poso.
"Nanti ketua-ketua kelompok akan berunding untuk menentukan toko mana yang menjual bahan bangunan dengan harga murah untuk menyuplai bahan bangunan," kata Alfret.