FKUB Sulteng minta jangan kaitkan agama dengan kasus kekerasan di Sigi

id FKUB Sulteng,Kasus kekerasan,Lembantongoa,Sulteng,Prof Zainal Abidin

FKUB Sulteng minta jangan kaitkan agama dengan kasus kekerasan di Sigi

Ketua FKUB Provinsi Sulteng, Prof Dr KH Zainal Abidin MAg (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Kasus kekerasan berupa pembunuhan yang terjadi di Kabupaten Sigi, yang dilakukan oleh orang tak dikenal, tidak menyangkut atau berkaitan dengan agama apapun

Palu (ANTARA) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah meminta semua pihak tidak mengait-ngaitkan kasus kekerasan yang terjadi di Kabupaten Sigi dengan agama apapun.

"Kasus kekerasan berupa pembunuhan yang terjadi di Kabupaten Sigi, yang dilakukan oleh orang tak dikenal, tidak menyangkut atau berkaitan dengan agama apapun," tegas Ketua FKUB Provinsi Sulteng, Prof Dr KH Zainal Abidin MAg di Palu, Sabtu, menanggapi kasus kekerasan berupa pembunuhan empat orang warga Desa Lembantongoa, Kabupaten Sigi.

Zainal menegaskan agama apapun di muka bumi ini, termasuk di Indonesia dan di Sulawesi Tengah, tidak mengajarkan dan membenarkan perilaku membunuh sesama manusia.

Sebaliknya, agama mengajarkan kepada seluruh penganutnya untuk saling menyayangi, menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, walaupun agama berbeda.

Karena itu, Zainal Abidin menilai keliru bila kasus kekerasan yang terjadi di Desa Lembantongoa dikaitkan dengan agama tertentu.

"Meski pelaku dan korban adalah umat beragama, tetapi tidak ada agama yang mengajarkan umatnya untuk membunuh umat beragama yang lain, kalau terjadi, maka itu adalah oknum," kata dia.

Karena itu, FKUB Sulteng, kata Zainal, mengimbau semua pihak dan umat beragama, untuk menahan diri, dan tidak terprovokasi dengan informasi-informasi yang provokatif berbau SARA.

Ia meminta kepada semua pihak untuk menyerahkan kasus tersebut kepada pihak yang berwajib untuk ditangani, dan tidak main hakim sendiri.

"Aparat kepolisian sedang bekerja, mari kita dukung pihak kepolisian, untuk menuntaskan kasus tersebut, dan memberi hukuman yang setimpal kepada pelaku kekerasan," imbuhnya.

FKUB Sulteng turut berduka dengan musibah atas meninggalnya empat orang warga Desa Lembantongoa.