Warga Australia penasihat Aung San Suu Kyi ungkap dirinya 'ditahan'

id Myanmar,kudeta myanmar,aung san suu kyi,penasihat suu kyi

Warga Australia penasihat Aung San Suu Kyi ungkap dirinya 'ditahan'

Tentara Myanmar berjaga-jaga di dalam Balai Kota di Yangon, Myanmar, Senin (1/2/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/FOC/sa/am.

Bangkok/Melbourne (ANTARA) - Warga Australia yang merupakan penasihat ekonomi Aung San Suu Kyi, Sean Turnell, mengatakan dalam sebuah pesan kepada Reuters pada Sabtu bahwa dirinya tengah ditahan, beberapa hari usai pemimpin-terpilih itu digulingkan dalam sebuah kudeta.

“Saya rasa Anda akan segera mendengar (kabar) ini, tetapi saya sedang ditahan,” katanya.

“(Saya) dituduh atas sesuatu, tapi saya tak yakin apa itu. Saya baik-baik saja dan kuat, dan tidak bersalah atas apa pun,” ujarnya, dengan menyertakan emoji tersenyum.

Setelah itu, ia tidak bisa dihubungi.

Turnel menjadi warga negara asing pertama yang diketahui ditangkap di Myanmar sejak para jenderal militer merebut kekuasaan pada Senin (1/2) atas tuduhan penipuan dalam pemilu 8 November 2020 --yang secara telak dimenangkan oleh partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Suu Kyi.

Kementerian luar negeri Australia belum bersedia berkomentar.

Turnell adalah profesor ekonomi di Macquarie University di Sydney dan telah selama beberapa tahun menjadi penasihat Suu Kyi tentang kebijakan ekonomi.

Pada Sabtu, beberapa ribu pengunjuk rasa berkumpul di kota terbesar kedua di Australia, Melbourne, untuk mengecam kudeta tersebut dan menuntut pembebasan Suu Kyi.

Rekaman televisi dan media sosial memperlihatkan orang-orang yang mengenakan warna merah NLD, membawa potret Suu Kyi dan menyanyikan "We Won't Be Satisfied Until The End Of The World", lagu kebangsaan Myanmar gerakan pro demokrasi tahun 1988 negara itu, yang kemudian secara brutal dijatuhkan oleh pemerintah militer.

Sumber: Reuters