Bupati Donggala minta petani tingkatkan manajemen bertani
Donggala, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Bupati Donggala, Sulawesi Tengah, Kasman Lassa meminta Dinas Pertanian dan petani di daerah itu meningkatkan manajemen dalam kegiatan bertani guna mendongkrak kualitas dan kuantitas produksi.
"Kalau kita kalah dalam manajemen, maka kualitas dan kuantitas juga pasti akan kalah," ucap Bupati Donggala Kasman Lassa, di Desa Labuan Toposo, Kabupaten Donggala, Rabu, saat menyampaikan sambutan pada panen jagung benih hibrida varietas HJ 21.
Menurut dia, manajemen dan tata kelola dari sektor pertanian yang dikendalikan oleh Dinas Pertanian harus diperbaiki dan ditingkatkan selain itu Dinas Pertanian perlu mendampingi para petani semaksimal mungkin dalam manajemen bertani, agar produksi sektor pertanian yang diharapkan sesuai dengan target.
Dia mencontohkan dari sisi menggarap lahan pertanian, sebagian petani masih menggunakan cara tradisional yaitu menggunakan sapi untuk menggarap lahan sehingga lambat dan berdampak pada target dan luas tanam dan produksi.
"Tapi ini bukan berarti bahwa tidak bisa diubah, bisa diubah dengan alat mesin pertanian," sebutnya.
Ia mengatakan jagung menjadi salah satu komoditi unggulan yang dimiliki Donggala. Ia menyebut Donggala yang terdiri dari 16 kecamatan dan 158 desa semua tanam jagung.
Kasman menguraikan, luas lahan tanaman jagung di Donggala yang saat ini difungsikan oleh petani seluas 10.073 hektare, dengan jumlah produksi mencapai 60.694 ton tahun 2020 atau rata-rata 4 - 6 ton/hektare.
"Ada sekitar 5.000 kepala keluarga yang fokus menanam jagung," ungkap dia.
Salah satu kecamatan penghasil jagung melimpah ialah Kecamatan Labuan yang terdiri dari delapan desa.
Ia menambahkan, sinas terkait agar bisa membina dan meningkatkan kapasitas petani bekerjasama dengan PT Mulia Agro Sarana (MAS), demi memperbaiki managemen sektor pertanian agar produksi dari sisi kualitas dan kuantitas bisa sesuai target.
"Kalau kita kalah dalam manajemen, maka kualitas dan kuantitas juga pasti akan kalah," ucap Bupati Donggala Kasman Lassa, di Desa Labuan Toposo, Kabupaten Donggala, Rabu, saat menyampaikan sambutan pada panen jagung benih hibrida varietas HJ 21.
Menurut dia, manajemen dan tata kelola dari sektor pertanian yang dikendalikan oleh Dinas Pertanian harus diperbaiki dan ditingkatkan selain itu Dinas Pertanian perlu mendampingi para petani semaksimal mungkin dalam manajemen bertani, agar produksi sektor pertanian yang diharapkan sesuai dengan target.
Dia mencontohkan dari sisi menggarap lahan pertanian, sebagian petani masih menggunakan cara tradisional yaitu menggunakan sapi untuk menggarap lahan sehingga lambat dan berdampak pada target dan luas tanam dan produksi.
"Tapi ini bukan berarti bahwa tidak bisa diubah, bisa diubah dengan alat mesin pertanian," sebutnya.
Ia mengatakan jagung menjadi salah satu komoditi unggulan yang dimiliki Donggala. Ia menyebut Donggala yang terdiri dari 16 kecamatan dan 158 desa semua tanam jagung.
Kasman menguraikan, luas lahan tanaman jagung di Donggala yang saat ini difungsikan oleh petani seluas 10.073 hektare, dengan jumlah produksi mencapai 60.694 ton tahun 2020 atau rata-rata 4 - 6 ton/hektare.
"Ada sekitar 5.000 kepala keluarga yang fokus menanam jagung," ungkap dia.
Salah satu kecamatan penghasil jagung melimpah ialah Kecamatan Labuan yang terdiri dari delapan desa.
Ia menambahkan, sinas terkait agar bisa membina dan meningkatkan kapasitas petani bekerjasama dengan PT Mulia Agro Sarana (MAS), demi memperbaiki managemen sektor pertanian agar produksi dari sisi kualitas dan kuantitas bisa sesuai target.