Pemkab Sigi gandeng Bank Mandiri bantu petani
Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menggandeng Bank Mandiri untuk memberikan dukungan modal kepada petani guna menggarap lahan pertanian dan usaha pertanian dengan bunga nol persen.
"Iya, kami berharap ada kemudahan bagi petani kami, dan dimungkinkan diberikan modal tanpa ada jaminan," kata Wakil Bupati Sigi Samuel Y Pongi, di Sigi, Rabu.
Akses permodalan bagi petani dilakukan oleh Pemkab Sigi melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR), yakni Pemkab Sigi akan menjaminkan uang di bank penyalur KUR, salah satunya Bank Mandiri, agar petani tidak lagi dibebani bunga bank.
Model pembiayaan itu dilakukan Pemkab Sigi melalui program KUR nol persen, untuk membangun kembali ekonomi masyarakat petani.
"Masyarakat petani kami menjadi satu komponen yang sangat terdampak saat bencana gempa dan di masa pandemi COVID-19, jangankan membayar pokok, membayar angsuran bunga saja mereka tidak mampu," ucap Samuel.
Terdapat sekitar kurang lebih 1.000 kelompok tani (poktan) di Kabupaten Sigi yang akan diintervensi Pemkab Sigi dengan skema permodalan melalui KUR.
Samuel berharap bank penyalur KUR salah satunya Bank Mandiri, tidak menyulitkan petani dalam mengurus bantuan modal lewat skema pembiayaan KUR yang melekat di bank tersebut.
Berkaitan dengan itu, Manager Bank Mandiri Area Palu Nilawati mengemukakan Bank Mandiri mendukung upaya Pemkab Sigi untuk memulihkan sektor pertanian dan ekonomi petani.
"KUR nol persen dan tanpa jaminan, diberikan dengan nilai Rp10 juta," kata Nilawati, di Sigi, Rabu.
Nila menyebut dana tersebut akan diberikan kepada setiap petani yang terdaftar berhak menerima KUR, namun dana itu hanya bisa diambil bertahap dan sebagiannya tidak dalam bentuk uang tunai.
Dana yang diberikan dalam bentuk uang tunai yakni saat petani mulai menggarap lahan, sementara untuk pemupukan dan pembibitan tanaman, dan penyemprotan tanaman diberikan dalam bentuk bahan.
"Syarat untuk mendapatkan dana KUR maka petani perlu menyiapkan KTP dan KK serta kartu keterangan usaha dari kantor desa," ujarnya.
Pihak Bank Mandiri memastikan proses administrasi berjalan cepat bila NIK petani yang tercantum dalam KTP dan KK tidak bermasalah.
Petani lewat skema KUR, hanya akan mengembalikan pokok biaya tanpa bunga karena bunga KUR sebesar enam persen ditanggulangi Pemkab Sigi.
Proses pelunasan/pengembalian pokok biaya KUR, dilakukan saat petani telah panen, dan dilakukan oleh koperasi petani atau kelompok tani.
"Iya, kami berharap ada kemudahan bagi petani kami, dan dimungkinkan diberikan modal tanpa ada jaminan," kata Wakil Bupati Sigi Samuel Y Pongi, di Sigi, Rabu.
Akses permodalan bagi petani dilakukan oleh Pemkab Sigi melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR), yakni Pemkab Sigi akan menjaminkan uang di bank penyalur KUR, salah satunya Bank Mandiri, agar petani tidak lagi dibebani bunga bank.
Model pembiayaan itu dilakukan Pemkab Sigi melalui program KUR nol persen, untuk membangun kembali ekonomi masyarakat petani.
"Masyarakat petani kami menjadi satu komponen yang sangat terdampak saat bencana gempa dan di masa pandemi COVID-19, jangankan membayar pokok, membayar angsuran bunga saja mereka tidak mampu," ucap Samuel.
Terdapat sekitar kurang lebih 1.000 kelompok tani (poktan) di Kabupaten Sigi yang akan diintervensi Pemkab Sigi dengan skema permodalan melalui KUR.
Samuel berharap bank penyalur KUR salah satunya Bank Mandiri, tidak menyulitkan petani dalam mengurus bantuan modal lewat skema pembiayaan KUR yang melekat di bank tersebut.
Berkaitan dengan itu, Manager Bank Mandiri Area Palu Nilawati mengemukakan Bank Mandiri mendukung upaya Pemkab Sigi untuk memulihkan sektor pertanian dan ekonomi petani.
"KUR nol persen dan tanpa jaminan, diberikan dengan nilai Rp10 juta," kata Nilawati, di Sigi, Rabu.
Nila menyebut dana tersebut akan diberikan kepada setiap petani yang terdaftar berhak menerima KUR, namun dana itu hanya bisa diambil bertahap dan sebagiannya tidak dalam bentuk uang tunai.
Dana yang diberikan dalam bentuk uang tunai yakni saat petani mulai menggarap lahan, sementara untuk pemupukan dan pembibitan tanaman, dan penyemprotan tanaman diberikan dalam bentuk bahan.
"Syarat untuk mendapatkan dana KUR maka petani perlu menyiapkan KTP dan KK serta kartu keterangan usaha dari kantor desa," ujarnya.
Pihak Bank Mandiri memastikan proses administrasi berjalan cepat bila NIK petani yang tercantum dalam KTP dan KK tidak bermasalah.
Petani lewat skema KUR, hanya akan mengembalikan pokok biaya tanpa bunga karena bunga KUR sebesar enam persen ditanggulangi Pemkab Sigi.
Proses pelunasan/pengembalian pokok biaya KUR, dilakukan saat petani telah panen, dan dilakukan oleh koperasi petani atau kelompok tani.