Jakarta (ANTARA) - PT Hyundai Motors Indonesia menyebutkan bahwa penjualan mobil listrik mereka tembus 300 unit sejak diluncurkan pertama kali di Tanah Air pada November tahun lalu.
"Kami sangat bangga, kita melihat hasil dari respon positif konsumen terhadap Hyundai mobil elektrik (electric vehicle/EV) itu sangat bagus. kita sudah mencapai booking dan kita sudah delivery lebih dari 300 unit untuk EV," ujar Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia Makmur dalam acara Hyundai Track Day yang digelar di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Seperti diketahui, pada November 2020 Hyundai memasarkan dua kendaraan listrik mereka di Indonesia, yakni Kona Electric dan IONIQ.
Makmur tidak merinci angka pasti penjualan dua mobil listrik andalan pabrikan asal Korea Selatan itu. Namun, dia menyebut bahwa Hyundai Kona lebih diminati oleh konsumen Indonesia.
Secara presentase, kata dia, Hyundai Kona Electric terjual 60 persen, sementara Hyundai IONIQ 40 persen.
"Kona kita 60 persen, IONIQ 40 persen, karena kita kan tahu memang pengguna dari sedan maupun pengguna yang dari SUV kan memang berbeda. kalau kenyamanan itu lebih nyaman di sedan. Tapi untuk yang berjiwa muda itu untuk yang SUV ya karena mereka suka drive sendiri," ucap Makmur.
Lebih lanjut Makmur menilai capaian tersebut merupakan bukti bahwa kendaraan listrik telah diterima oleh masyarakat Indonesia. Dia pun optimis Hyundai akan menjadi pemimpin pasar kendaraan listrik di dalam negeri.
"Kalau kita lihat sekarang memang kita sudah menjadi leader untuk yang pemain EV-nya, karena kita sudah keluarkan mobilnya dan respon konsumen memang sangat positif kan, terbukti dengan 300 unit ini," ucap Makmur.
Hyundai memasarkan IONIQ dalam dua varian, yakni IONIQ Prime yang dipasarkan dengan harga Rp637 juta dan IONIQ Signature yang dibanderol Rp677 juta On The Road (OTR) DKI Jakarta. Sementara Hyundai Kona Electric dihadirkan dalam satu varian dengan harga Rp697 juta OTR DKI Jakarta.