Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyebut daftar periksa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas terlalu panjang yang berdampak pada lambannya sekolah mengisi daftar periksa.
“Ini akan menjadi bahan evaluasi agar daftar periksa ke depan dibuat lebih ringkas, padat, efektif, dan efisien,” ujar Plt Direktur SMA Ditjen PAUD Dikdasmen Kemendikbud, Purwadi dalam dialog pendidikan di Jakarta, Ahad.
Dia menambahkan seharusnya daftar periksa tersebut dipersingkat dan diperpadat. Untuk itu, Kemendikbud beserta pemangku kepentingan perlu duduk bersama terkait banyaknya pertanyaan yang disampaikan didaftar periksa.
“Harusnya yang penting-penting saja, sehingga sekolah bisa mengisi dan cepat. Sebab, kalau sering meminta data dari sekolah, datanya panjang lebar, sekolah menjadi malas,” tambah dia.
Apalagi, sebenarnya sebagian data yang dipertanyakan dalam daftar periksa sudah ada di dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang sudah diisikan sekolah secara berkala.
Purwadi menambahkan angka sekolah yang mengisi daftar periksa setiap hari bertambah terus. Pengisian daftar periksa merupakan salah satu syarat sekolah sebelum menyelenggarakan PTM terbatas.
Purwadi menjelaskan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) diterbitkan beberapa waktu lalu dikarenakan tidak efektifnya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) daring.
Pelaksanaan PJJ daring selama ini diakui Purwadi menimbulkan hilangnya kesempatan belajar siswa. “Terutama di level bawah. PJJ daring harus pakai device. Sedangkan di daerah yang tidak terjangkau sinyal harus pakai guru kunjung,” kata dia.
Tidak hanya itu, proses PJJ semakin tidak efektif mengingat saat guru memberi tugas kepada siswa ternyata tidak selalu dikerjakan oleh siswa.
Syarat lainnya sebelum melakukan PTM terbatas adalah vaksinasi pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah tersebut.
“Pelayan publik sering berhadapan dengan masyarakat, jadi harus sehat duluan. Termasuk guru dan tenaga kependidikan. Seluruh GTK sudah vaksinasi pada akhir Juni, sehingga tahun ajaran baru kita sudah siap tatap muka semua sekolah,” katanya.