Jakarta (ANTARA) - Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan konsumsi domestik di kuartal I 2021 sudah membaik dibandingkan kuartal sebelumnya, meskipun belum optimal.
“Konsumsi membaik dibandingkan triwulan sebelumnya meski belum optimal. Kita menyadari sepenuhnya bahwa pengendalian pandemi mutlak diperlukan sebagai prasyarat utama pemulihan,” kata Dody saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diumumkan Rabu (5/5) pagi, menunjukkan pertumbuhan ekonomi kuartal I 2021 masih terkontraksi di 0,74 persen.
Dari segi pengeluaran, konsumsi rumah tangga masih mengalami kontraksi sebesar 2,23 persen di kuartal I 2021. Namun, laju konsumsi membaik jika dibandingkan dengan periode sejak kuartal II 2020 ketika konsumsi rumah tangga terkontraksi sebesar 5,52 persen, kuartal III 2020 terkontraksi sebesar 4,05 persen, dan kuartal IV 2020 mengalami kontraksi sebesar 3,61 persen.
Dody mengatakan konsumsi rumah tangga dipengaruhi oleh mobilitas penduduk. Sedangkan mobilitas penduduk saat ini masih ditentukan oleh kebijakan pengendalian pandemi COVID-19.
Maka itu, dengan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dan penerapan protokol kesehatan yang disiplin, Dody meyakini konsumsi rumah tangga akan terus berangsur pulih tanpa menimbulkan kenaikan risiko pandemi.
Di faktor eksternal, Dody melihat kinerja ekspor akan terus membaik karena perdagangan dunia dan harga komoditas yang menanjak.
“Hal itu pada akhirnya akan menetes kepada kenaikan investasi,” ujar dia.
Bank sentral masih memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kisaran 4,1 persen sampai 5,1 persen pada tahun ini, sesuai Rapat Dewan Gubernur periode April 2021.