Camilan khas Indonesia untuk bisa temani WFH

id camilan,snack,kuliner Indonesia,rengginang,cireng

Camilan khas Indonesia untuk bisa temani WFH

Ilustrasi keripik (Pexel)

Jakarta (ANTARA) - Sebagai bangsa Indonesia, masyarakat wajib bangga akan kekayaan kuliner dari negeri ini sebab tiap daerah memiliki kuliner khas.

Salah satunya yaitu makanan ringan atau biasa disebut sebagai camilan tradisional khas Indonesia. Walaupun saat ini menjamur camilan dengan inovasi baru atau bahkan camilan asing yang masuk ke Indonesia, camilan autentik Indonesia tetap berjaya dan peminatnya selalu bertambah karena cita rasanya yang autentik serta harganya yang cukup terjangkau.

Bahkan, semakin banyak yang menekuni bisnis makanan ringan tersebut karena produksi dan pemasarannya dapat dilakukan hanya dari rumah.

Berikut lima camilan autentik Indonesia tidak lekang oleh waktu yang cocok untuk menemani kegiatan di rumah seperti work from home (WFH) selama masa pembatasan akibat pandemi COVID-19:

1. Keripik
Camilan yang satu ini, paling banyak dikenal oleh masyarakat. Dari mulai keripik kentang, keripik singkong, keripik pisang, keripik ubi dan lain sebagainya. Tentunya banyak sekali yang menjual dengan berbagai macam merk, bahkan tersedia juga dalam bentuk curah.

Sebenarnya jika ingin membuat sendiri tidaklah terlalu sulit. Hanya perlu mengiris tipis bahan yang akan dijadikan keripik, lalu digoreng menggunakan minyak. Untuk menambah rasa yang gurih, tinggal mencampur bahan dengan garam, bawang merah, bawang putih, atau lada. Banyak juga yang mengkreasikannya dengan rasa pedas atau manis, tergantung selera. Camilan keripik ini juga tidak pernah lekang oleh waktu, karena hingga kini, masih banyak penggemar sekali berbagai jenis keripik ini.

2. Cireng
Camilan yang berasal dari Jawa Barat ini merupakan salah satu camilan favorit di Indonesia, yang mudah ditemukan. Biasanya dijual di beberapa tempat makan, atau di supermarket dalam keadaan belum digoreng (frozen). Cireng terbuat dari campuran tepung kanji, tepung terigu, air, merica bubuk, garam, bawang putih, kedelai, dan daun bawang yang kemudian dicampur menjadi adonan berbentuk lingkaran datar dan digoreng menggunakan minyak.

Cireng juga dilengkapi dengan bumbu tambahan yaitu bumbu rujak yang rasanya pedas manis. Saat terbaik untuk menikmati cireng adalah saat cireng masih dalam keadaan panas setelah digoreng.

3. Rengginang
Rengginang berasal dari Jawa Barat, Banten. Awalnya orang zaman dahulu ingin membuat tapai ketan namun bahan ragi mereka kosong dan akhirnya beras ketan yang sudah dikukus tersebut dibentuk bulat kecil, dijemur, dan digoreng (dikenal dengan nama Rengginang). Ternyata, malah banyak orang yang menyukai rengginang tersebut, sehingga saat ini rengginang masih eksis dijual di beberapa tempat. Saat ini, rengginang sudah berinovasi dengan berbagai macam varian rasa seperti balado, cokelat, green tea, stroberi, hingga sate ayam.

4. Pisang sale
Camilan olahan pisang ini biasa dijual di beberapa toko makanan ringan, atau di beberapa daerah sebagai buah tangan. Rasanya yang gurih dan manis berhasil memikat lidah dan hati masyarakat. Pisang sale adalah makanan hasil olahan dari buah pisang yang diiris tipis kemudian dijemur. Kata sale dikenal karena mempunyai rasa dan aromanya yang khas. Pisang sale sebenarnya mudah untuk dibuat sendiri, hanya memerlukan bahan seperti buah pisang, tepung terigu, dan tepung beras. Namun, memang kebanyakan orang lebih memilih untuk membeli yang sudah jadi karena cukup mudah untuk menemukan camilan yang satu ini.

Ilustrasi telur gabus (ANTARA/HO)

5. Telur gabus
Camilan telur gabus sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Camilan yang satu ini merupakan salah satu yang legendaris dari Betawi Jakarta yang sangat disukai banyak orang, sehingga sering disebut dengan camilan autentik Indonesia.

Rasa dari camilan ini yaitu asin, renyah dan gurih, namun sekarang banyak camilan telur gabus yang berinovasi dengan berbagai macam varian rasa seperti keju, dan gula aren yang cocok untuk pencinta rasa manis. Salah satu camilan telur gabus yang dikemas secara modern adalah Telur Gabus dari Kata Oma.

Founder Kata Oma, Furiyanti mengatakan, Kata Oma lahir dari kepedulian seorang Oma untuk memenuhi kebutuhan camilan anak cucunya dengan camilan yang enak, terbuat dari bahan-bahan alami, autentik Indonesia dan tentunya higienis sehingga aman dikonsumsi oleh seluruh anggota keluarga.

"Telur Gabus Kata Oma berawal dari resep turunan keluarga yang dibuat oleh ibu saya,” ujar Furiyanti

Adapun Kata Oma hadir dengan berbagai varian rasa seperti Gula Aren, Keju, Balado Padang, dan Telur Asin.