Parigi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah menyebut optimis dapat mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp100 miliar pada tahun anggaran 2021.
"Sesuai laporan prognosis di DPRD bahwa pendapatan dan belanja terjadi selisih realisasi yang cukup kecil, artinya hal ini tidak terlalu berpengaruh terhadap target PAD," kata Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong Zulfinasran,di Parigi, Senin.
Ia menjelaskan, terjadi selisih realisasi karena beberapa kali regulasi mengisyaratkan untuk membenah kembali belanja-belanja di dokumen anggaran.
Olehnya, beberapa kegiatan belanja modal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pada Juli dan Agustus mengalami keterlambatan, sehingga laporan realisasi awal terhambat.
Namun, pihaknya berjanji menggenjot realisasi agar mencapai target sesuai jadwal.
"Salah satu contoh dana penanganan COVID-19 dianggarkan melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) belakangan ini ada perubahan dari kementerian terkait yang mengisyaratkan larangan menganggarkan kembali di program itu," ujar Zulfinasran.
Ia menegaskan, bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penghasil agar mengoptimalkan capaian target pendapatan, apabila hal itu tidak terlaksana dengan baik dikhawatirkan akan banyak kegiatan tidak bisa terbayarkan atau gagal bayar.
Selain itu, ia juga menyebut agar capaian realisasi berjalan dengan baik dibutuhkan dukungan para pihak, termasuk masyarakat wajib distribusi maupun wajib pajak agar menunaikan kewajiban membayar pajak.
Wakil Ketua II DPRD Parigi Moutong Alfres Tonggiroh mengatakan, melihat fenomena tahun sebelumnya, DPRD optimis pemerintah setempat mampu mencapai realisasi PAD hingga 100 persen, meskipun realisasi semester pertama di tahun 2020 tidak serendah tahun ini.
"Catatan penting, pemerintah harus lebih memaksimalkan penagihan retribusi dan lainnya. Kami juga telah melaksanakan pertemuan dengan sejumlah OPD penghasil dan rata-rata dari mereka optimis dapat mencapai target diakhir 2021," ucapnya.
Kemungkinan kata Alfres, terjadinya keterlambatan kegiatan Pemda akibat refokusing karena Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) ditandatangani pada akhir Juni lalu, sehingga berbagai kegiatan baru terlaksana.
"Laporan terakhir capaian realisasi sudah lebih dari laporan yang kami terima sebelumnya," demikian Alfres.
