Wali Kota Palu optimistis COVID-19 bisa berkurang

id Walikotapalu, Hadianto Rasyid, Pemkotpalu, Sulteng, penanganan COVID-19

Wali Kota Palu optimistis COVID-19 bisa berkurang

Wali Kota Palu Hadianto Rasyid. ANTARA/Moh Ridwan

Optimalisasi 3T sangat penting, dengan penerapan 'lock' (karantina wilayah, red.) mikro efektif memudahkan intervensi layanan tes cepat atau 'rapid test' antigen pada satu kawasan diisolir. Selain itu mempermudah pemilahan, mana warga yang sudah diva
Palu (ANTARA) -
Wali Kota Palu Hadianto Rasyid menyatakan optimistis kasus pandemi COVID-19 di daerah itu bisa melandai bila intervensi pemerintah lebih optimal.

"Intervensi pemerintah sangat penting, baik melalui 'testing, tracing, dan treatmen' (3T) maupun kegiatan lain yang dapat mempersempit pergerakan penularan di tengah masyarakat," katanya di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu.

Baca juga: Gubernur evaluasi empat bupati terkait penanganan COVID di Sulteng
Ia menjelaskan berbagai upaya dilakukan instansi yang terkait dengan penanganan COVID-19 cukup baik dalam menekan risiko penularan COVID-19.
 
Data dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah per Senin (24/8), angka pasien sembuh dari virus corona baik yang melakukan isolasi mandiri maupun di tempat yang disediakan pemerintah serta pasien menjalani perawatan di rumah sakit mencapai 966 orang dari total 2.100 kasus aktif.
 
"Selama sepekan terakhir tingkat kesembuhan masyarakat meningkat, kami berharap situasi ini terus menunjukkan ke arah lebih baik," ujarnya.

Baca juga: Kota Palu-Morowali Utara masuk level IV PPKM di Sulteng

Ia mengatakan intervensi pemerintah melalui pengetatan mobilitas warga atau karantina wilayah mikro efektif pada kawasan tertentu yang rentan terhadap penularan COVID, berpengaruh terhadap tingkat kesembuhan warga.
Ia menjelaskan kebijakan tersebut untuk mengidentifikasi warga yang terpapar di suatu kawasan tertentu, agar pemerintah setempat lebih mudah melakukan tindakan pemulihan.
 
"Optimalisasi 3T sangat penting, dengan penerapan 'lock' (karantina wilayah, red.) mikro efektif memudahkan intervensi layanan tes cepat atau 'rapid test' antigen pada satu kawasan diisolir. Selain itu mempermudah pemilahan, mana warga yang sudah divaksinasi dan mana yang belum terlayani. Mereka yang belum terlayani, maka petugas kesehatan di puskesmas terdekat segera memberikan layanan vaksinasi," katanya.

Baca juga: Seluruh lurah di Palu diminta pastikan Shalat Idul Adha taat prokes
Ia mengajak warga mematuhi protokol kesehatan sebagaimana telah dianjurkan pemerintah sebagai upaya mencegah agar tidak terpapar COVID-19.

Kebijakan lain Pemkot Palu pada perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 memberikan kelonggaran atau penyesuaian terhadap sejumlah kegiatan masyarakat, seperti pesta pernikahan dan bentuk hajatan lainnya, termasuk kegiatan sosial di tempat-tempat umum.

"Kemungkinan 'lock' mikro efektif tetap berlanjut dan akan menyasar kelurahan lain yang tingkat risiko penularan cukup masif pada satu kawasan tertentu. Keputusannya akan kami sampaikan dalam waktu dekat setelah hasil penelusuran Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Palu," demikian Hadianto.