Kemendikbudristek soroti karya mahasiswa belum dimanfaatkan

id KKN,Kemendikbudristek,Kedaireka

Kemendikbudristek soroti karya mahasiswa belum dimanfaatkan

Tangkapan layar Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam dalam Konferensi Nasional bertajuk “Sebuah Inisiatif Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan yang Inklusif” yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (5/10/2021). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyoroti berbagai karya mahasiswa yang dibuat saat kuliah kerja nyata dengan banyak ide kreatif namun belum dimanfaatkan secara optimal.

“Banyak sekali ide kreatif untuk membuat karya inovasi mahasiswa. Banyak sekali karya-karya yang sangat luar biasa,” kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam dalam Konferensi Nasional bertajuk “Sebuah Inisiatif Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan yang Inklusif” yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.

Ia menyayangkan karya-karya kreatif mereka itu sering kali terhenti sampai pada tahap pameran atau dimunculkan sekali setahun saat pameran Hari Pendidikan Nasional atau Hari Kemerdekaan saja.

Menurut dia, dengan Indonesia memiliki perguruan tinggi lebih dari 4.000 unit, 300.000 dosen yang membimbing kurang lebih delapan juta mahasiswa, seharusnya dapat memberikan lebih banyak ide kreatif yang mengalir dan dapat dimanfaatkan, baik oleh pelaku industri maupun masyarakat.

“Kita ingin karya-karya itu menghilir. Jadi (bisa, red.) dimanfaatkan oleh industri, dimanfaatkan oleh masyarakat,” kata dia.

Untuk mendorong dan membantu mahasiswa dalam menyalurkan berbagai ide yang diciptakan, pihaknya telah membuat platform digital, Kedaireka.

Melalui platform itu, kata dia, mahasiswa yang memiliki ide kreatif dapat bertemu dengan investor maupun inovator untuk melakukan kerja sama demi memenuhi kebutuhan industri.

Saat ini, kata dia, sudah lebih dari 25.000 mahasiswa dengan ide-ide kreatif serta mitra dari pihak industri yang bergabung di Kedaireka.

Ia berharap, platform itu dapat mempertemukan kecocokan antara pihak mahasiswa dan industri yang berkomitmen, sehingga dapat mengakselerasi sinergi pentahelix, sedangkan pemerintah dapat membantu mereka untuk mengembangkan ide tersebut.

“Kalau nanti ada kecocokan antara investor dan inovator dengan industri, kemudian industri ada komitmen untuk menggunakan produk tadi, pemerintah akan membantu pendanaan. Jadi dengan pendanaan pendamping,” kata dia.