Morowali Utara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Morowali Utara (Morut) menyusun program Gerakan Penanaman Pekarangan (Gempar) sebagai inovasi dalam mendukung perencanaan pembangunan daerah pemerintah pusat untuk memulihkan perekonomian masyarakat usai pandemi COVID-19.
"Program Gempar ini disusun mengingat potensi lahan di Morut yang tergolong unggul,"kata Bupati Morut Delis Julkarson Hehi, Rabu.
Ia menerangkan perencanaan pembangunan daerah adalah proses penting yang membutuhkan sentuhan inovatif. Bila perencanaan hanya mengikuti struktur perencanaan yang sebelumnya ada, dikhawatirkan akan mendorong daerah kepada titik stagnansi pertumbuhan ekonomi.
Harapan bagi pemulihan ekonomi baik di tingkat nasional maupun daerah pasca pandemi COVID-19 secara perlahan akan pupus jika perencanaan pembangunan daerah tanpa inovasi.
"Program Gempar ini terletak pada target penerima manfaat program yaitu rumah tangga atau keluarga miskin. Data keluarga miskin merujuk pada data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) serta rumah tangga yang memiliki salah satu anggota keluarganya yang bergizi buruk,"ujarnya.
Delis menekankan pengawasan dan evaluasi atas pelaksanaan program tersebut merupakan kunci dalam mengawal proses pelaksanaannya hingga mencapai hasil yang maksimal.
Untuk itulah ia secara serius mengawal proses implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Morut yang telah disusun dengan tetap berpatokan pada RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) maupun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Ia mengatakan telah mengkonsultasikan program tersebut ke Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Kementerian PPN/Bappenas merespon baik dan dalam waktu dekat akan ke Morut untuk meninjau proses implementasi program tersebut.
Pemkab Morewali Utara susun program Gempar untuk pulihkan ekonomi
Bupati Morut dr. Delis Julkarson Hehi. ANTARA/HO-Media Center Pemkab Morut
