Pemerintah Kota Palu bagikan vitamin dan obat cacing untuk atasi masalah gizi anak

id intervensi gizi palu,masalah gizi anak,kekurangan gizi

Pemerintah Kota Palu  bagikan vitamin dan obat cacing untuk atasi masalah gizi anak

Arsip Foto. Suasana kegiatan posyandu di Kota Palu, Sulawesi Tengah. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/aww)

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu di Provinsi Sulawesi Tengah membagikan tablet Vitamin A dan obat cacing dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah gizi pada anak berusia di bawah lima tahun (balita).

"Bulan Februari adalah bulan pemberian tablet Vitamin A dan obat cacing kepada balita sebagai upaya pemerintah menjaga kesehatan anak sekaligus pemenuhan gizi seimbang," kata Wakil Wali Kota Palu Reny A Lamadjido di Palu, Selasa.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah itu menekankan pentingnya pemberian vitamin dan obat cacing untuk mencegah kekurangan gizi pada anak.

Vitamin A penting untuk menjaga kesehatan mata, meningkatkan kekebalan tubuh, dan mengurangi risiko terserang penyakit kronis. Obat cacing bisa mencegah penyakit cacingan atau kecacingan, yang bisa menyebabkan anemia, penurunan IQ, serta penurunan produktivitas. 

"Kecacingan pada anak akan menimbulkan masalah-masalah kesehatan, misalnya kekurangan gizi bersifat kronis yang pada akhirnya dapat menyebabkan risiko kesakitan dan kematian jika tidak dilakukan pencegahan sejak awal," kata Reny.

Guna mencegah masalah gizi pada anak, pemerintah memberikan Vitamin A dan obat cacing pada anak usia enam sampai 59 bulan dua kali dalam setahun, pada bulan Februari dan Agustus. Pembagian vitamin dan obat cacing dilaksanakan dalam kegiatan posyandu.

"Kami memastikan bahwa semua balita di ibu kota Sulteng harus terjangkau layanan ini agar generasi ke depan tumbuh sehat dan kebal terhadap ancaman penyakit," kata Reny.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu Ilham menjelaskan bahwa kegiatan posyandu tidak hanya mencakup pengukuran berat badan serta pemberian vitamin dan makanan tambahan bagi balita.

Ia mengatakan bahwa posyandu juga berperan dalam upaya pendeteksian dini masalah gizi dan masalah kesehatan pada ibu dan anak.

"Bila dalam proses itu ditemukan balita tidak sesuai dengan tinggi dan berat badan idealnya di usia-usia tertentu, maka kader mengintervensi dengan bantuan makanan tambahan dan dilakukan pemantauan selama sebulan ke depan, dan kerja-kerja para kader sangat membantu Dinas Kesehatan," demikian Ilham.