Buol (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buol, Sulawesi Tengah fokus melakukan penanganan gizi balita agar anak-anak dan pemuda di daerah itu sehat dan cerdas pada masa mendatang.
Penjabat Bupati Buol Muchlis di Biau, Rabu, mengatakan pentingnya semua pihak untuk saling memperkuat sinergisitas antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai lembaga terkait dalam penanggulangan stunting di daerah itu.
"Tujuannya supaya dapat mewujudkan generasi yang lebih sehat dan cerdas di Kabupaten Buol," kata dia.
Ia mengemukakan pemerintah daerah dengan pemangku kepentingan terkait harus bersama-sama merumuskan langkah-langkah strategis untuk menanggulangi masalah gizi buruk pada anak balita.
"Penanganan stunting ini sebagai prioritas utama dalam pembangunan sumber daya manusia di Kabupaten Buol," ucapnya.
Pemerintah daerah harus memastikan setiap anak mendapatkan asupan gizi yang cukup dan berkualitas, agar tumbuh menjadi generasi yang sehat dan cerdas.
“Masalah kekurangan gizi pada balita sangat memengaruhi perkembangan fisik dan kecerdasan mereka," katanya.
Berdasarkan data pada Februari 2024, jumlah balita di daerah itu mengalami masalah gizi masih cukup tinggi.
Muchlis menekankan pentingnya pendekatan yang lebih holistik dalam penanganan gizi balita, terutama di daerah-daerah dengan akses terbatas terhadap fasilitas kesehatan dan pangan bergizi.
"Tentunya tahun 2025 mendatang kami akan memprioritaskan program-program yang memastikan distribusi makanan bergizi tepat sasaran, dengan harapan dapat menurunkan angka stunting secara signifikan di Kabupaten Buol,” ujarnya.
Ia berharap, pertemuan dengan semua pemangku kepentingan terkait tersebut dapat membentuk komitmen bersama dalam mengurangi angka stunting serta meningkatkan kualitas hidup anak-anak di Kabupaten Buol.
"Melalui upaya bersama, diharapkan generasi mendatang tidak hanya tumbuh sehat, tetapi juga memiliki kecerdasan yang optimal untuk menghadapi tantangan masa depan," ujarnya.
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Buol, prevalensi stunting pada 2022 sebesar 32,7 persen naik 4,1 persen dibandingkan dengan pada 2021 sebesar 28,6 persen.
Stunting di Buol pada 2023 mengalami penurunan dari tahun 2022 sebesar 32,7 persen menjadi 30,0 persen.
Prevalensi stunting Sulawesi Tengah setiap tahun terus mengalami penurunan. Hingga 2023 mencapai 27,2 persen dari tahun 2022 sebesar 28,2 persen.